Grid.ID - Pandemi Covid-19 membuat industri perfilman Indonesia terguncang.
Meski sudah beberapa bulan belakangan bioskop kembali boleh beroperasi, namun banyak yang masih ragu untuk kembali menonton ke bioskop.
Sebuah penelitian dilakukan oleh lembaga konsorsium yang dipimpin oleh Fraunhofer Institute for Building Physics (Fraunhofer IBP) di Jerman telah menemukan bahwa ventilasi bioskop dipastikan telah cukup untuk meminimalisasi risiko infeksi COVID-19 di dalam lingkungan studioy.
Proyek 'CineCov' dilakukan untuk menguji dispersi partikel aerosol di auditorium bioskop yang sebenarnya melalui pengukuran dan pengujian yang ketat dan komprehensif.
Temuan ini menambah kepercayaan ilmiah untuk pertanyaan yang diajukan mengapa bioskop di Bavaria dan di tempat lain dipilih untuk pembatasan COVID yang lebih ketat dibandingkan dengan restoran dan tempat perhotelan lainnya.
Tidak ada penyebaran COVID, hingga saat ini, yang dilacak ke bioskop di mana pun di dunia dan ventilasi yang baik adalah salah satu dari banyak alasan untuk ini.
“Udara panas yang dihembuskan oleh penonton naik ke atas. Terutama yang disebut ventilasi perpindahan khas untuk bioskop memanfaatkan efek ini.
Ini memiliki keuntungan yang menentukan bahwa aerosol dan virus yang dikandungnya dapat dihilangkan secara efektif,” kata Profesor Dr. Gunnar Grün, manajer proyek CineCov, dalam ringkasan temuan awal.
Temuan ini didukung oleh data dari aplikasi pelacakan kontak Luca Jerman, yang memiliki persentase yang sangat rendah (hanya 1,7%).
Penggagas CineCov, Dr. Thomas Negele, mantan presiden SPIO dan juga operator bioskop di Straubing ikut berkomentar.
“Bagi kami, sulit untuk memahami mengapa bioskop tunduk pada peraturan akses yang jauh lebih ketat daripada restoran. Analisis ilmiah saat ini membuktikan bahwa bioskop dapat dioperasikan dengan aman untuk orang-orang dengan risiko infeksi yang rendah.
Ini harus menjadi fokus kita semua untuk menstandarisasi langkah-langkah keamanan terbaik hari ini untuk masa depan," ujarnya
Tes keamanan COVID lebih lanjut dilakukan Fraunhofer IBP dan mitranya di Trifthof Cinema Center di Weilheim, Upper Bavaria.
Penulis | : | None |
Editor | : | Nira Emily |