Grid.ID - Semangkuk nasi umumnya dijual dengan harga tak lebih dari 10 ribu.
Tapi pria ini justru rugi besar saat memesan semangkuk nasi ketika menginap di hotel.
Saat melihat tagihan, pria itu harus membayar hampir Rp200 ribu hanya untuk 2 porsi nasi tanpa lauk.
Kejadian ini terjadi di Singapura.
Pemilik akun TikTok @richlife1688 membagikan pengalaman tak terlupakan saat ia menginap di salah satu hotel di negara tersebut.
Ia mengunggah video dengan keterangan “semangkuk nasi yang paling mahal.”
Dalam video itu, ia juga menyertakan struk pembelian yang telah mereka lakukan.
Tampaknya mereka telah memesan dua mangkuk nasi putih.
Namun, yang mengejutkan, harga nasi putih tersebut benar-benar mahal.
Satu mangkuk nasi seharga SGD8 (sekitar Rp 83 ribu).
Total yang harus mereka bayar, termasuk pajak, adalah SGD18.83 (sekitar Rp 196 ribu).
Harga tersebut tentu saja mahal.
Niat Liburan, Pria Ini Terkejut Bayar Seekor Ikan Dihargai Rp 4 Juta, Padahal Makan di Warung
Pengalaman tak terlupakan dialami Mohd. Faris Zulkarnain dan kawan-kawannya.
Niat hati berlibur di Pulau Langkawi, Malaysia, kantongnya malah 'bolong' saat makan ikan.
Siapa sangka, ternyata Faris harus membayar seekor ikan dengan harga Rp4 juta.
Dikutip dari laman ohbulan.com pada Sabtu (6/11/2021), Faris dan enam orang lainnya makan ikan bass seberat 7 kg.
Mereka harus membayar sekira 1.196 ringgit untuk ikan tersebut.
Jika dikonversikan dalam rupiah, maka nilainya sekira Rp4 jutaan.
Mohd. Faris Zulkarnain membagikan ceritanya di Facebook-nya.
Ia dan enam orang lainnya memesan dua ikan sea bass beserta menu lainnya.
Kata Mohd. Faris, salah satu pelayan kembali untuk mengkonfirmasi ukuran ikan.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengubah pesanan menjadi hanya berdasarkan perkiraan ukuran yang ditampilkan.
"Setelah berkeliling beberapa pulau di Langkawi, kami dibawa ke salah satu restoran untuk makan siang, seperti kebiasaan kami untuk memesan menu yang biasa dipesan di toko tomyam mana pun.
Biasanya untuk makan tujuh orang, dua ikan bass sudah cukup, jadi kami memesan dua ikan untuk tujuh orang untuk dimakan bersama dengan menu lainnya.
Kemudian, seorang karyawan datang untuk memberi tahu kami untuk menggandakan konfirmasi ikan yang kami pesan.
Kami bertanya lagi berapa besar ikan itu.
Setelah ditunjukkan ukuran ikan dengan tangannya, kami sepakat untuk mengambil satu saja.
Ukurannya sedikit lebih besar dari sea bass yang biasa kita makan.
Saat sampai di menu yang sudah dipesan, kami kaget ternyata ikan bass disajikan dalam satu piring besar (piring ikan biasa) sebanyak lima piring.
Kami bahkan mengatakan ini bukan untuk tujuh orang, tetapi ini bisa dimakan 30 orang.
Saat itu saya sudah mengantisipasi bahwa harganya mungkin akan mahal.
Saya membayangkan mungkin harganya sekitar RM 700,00 - RM 800,00.
Berdasarkan tagihan yang dibagikan, di antara menu lainnya adalah udang (RM200), cumi-cumi per kilogram (RM120), kepiting (RM87.20), kecap ayam (RM15), kailan (RM27), telur dadar (RM12) dan jus semangka (RM15). RM35).
Benarlah dugaan Faris.
Saat ingin membayar, Faris mengaku kaget melihat jumlah total makanan itu.
"Yang mengejutkan saya, saya melihat tagihannya adalah RM 1852.50 (sekira Rp6 jutaan). Saya membayar menggunakan kartu kredit. Tetapi ternyata ada tambahan biaya 5%!" ungkapnya.
Ternyata bukan cuma Faris.
Pelanggan lain pun mengalami hal serupa.
"Setelah itu, saya melihat pelanggan di belakang saya juga tampak pasrah.
Dia makan untuk dua orang dan tagihan yang dikenakan adalah RM 755.00 (Rp2,6 juta).
Kemudian saya bertanya kepada Dr Azrul berapa yang mereka bayar untuk makan tadi.
Dr Azrul menginformasikan bahwa ia juga dikenakan biaya RM 800 (Rp2,7 juta) lebih.
Melalui pengalaman ini, Faris mengingatkan pengunjung lainnya untuk lebih berhati-hati agar hal yang sama tidak terulang kembali.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Nginap di Hotel Terkenal, Tamu Ini Kaget Harga Nasi Putih Rp 83 Ribu: Semangkuk Nasi Paling Mahal
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Tribun-Medan.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |