Grid.ID- Setelah sekian lama dinanti penggemar, film Spider-Man: No Way Home akhirnya tayang di bioskop.
Para penggemar langsung berebut menyaksikan film Spider-Man: No Way Home pada pemutaran perdananya.
Tak heran apabila film Spider-Man: No Way Home sukses meraup pendapatan 600,8 juta dollar AS (Rp 8,6 triliun) dalam debutnya di seluruh dunia.
Sayangnya, antusiasme penggemar film Spider-Man ini justru dimanfaatkan penjahat dunia maya (cyber criminal) untuk mengeruk keuntungan. Contohnya saja dengan menyebarkan malware dan phising.
Para peneliti dari perusahaan keamanan siber, Kaspersky, mengamati aktivitas cyber criminal menjelang pemutaran perdana film yang dibintangi Tom Holland itu.
Pihaknya mengungkapkan ada sejumlah situs phising yang menggunakan Spider-Man: No Way Home sebagai umpan untuk mencari korban.
Phising sendiri adalah sebuah upaya menjebak korban untuk mencuri informasi pribadi, seperti nomor rekening bank, kata sandi, dan nomor kartu kredit.
Dengan teknik ini, pelaku bisa menguras isi dompet korbannya menggunakan informasi yang diperoleh tersebut.
"Untuk menonton film superhero baru sebelum pemutaran perdana, orang-orang diminta untuk mendaftar dan memasukkan informasi kartu kredit mereka."
"Setelah itu, uang didebit dari kartu mereka dan data pembayaran dikumpulkan oleh penjahat dunia maya, tapi tidak ada pemutaran awal film yang tersedia," terangnya.
Untuk menarik perhatian calon korban, pelaku menampilkan semua aktor Spider-Man dalam poster.
"Dengan poster seperti itu, penjahat dunia mata ingin menarik lebih banyak perhatian dari penggemar," katanya dikutip dari Hindu Businessline, Selasa (21/12/2021).
Lebih lanjut, dikatakan banyak penggemar yang memilih mengunduh film bajakan daripada menonton langsung.
Padahal, di balik unduhan tersebut terdapat file berbahaya tersembunyi.
Dalam kebanyakan kasus yang dianalisis oleh peneliti Kaspersky, mereka menemukan sofware Downloaders mampu menginstal program yang tak diinginkan.
Mereka juga menemukan beberapa Adware dan bahkan Trojans. Trojans merupakan program jahat yang memungkinkan penjahat dunia maya untuk melakukan tindakan yang tidak diizinkan oleh pengguna.
Sebut saja seperti mengumpulkan informasi, mengubah data, atau menganggu kinerja komputer.
"Ekspektasi penggemar sangat tinggi saat ini, bisa dibilang lebih tinggi daripada film mana pun."
"Setiap orang yang pernah menjadi penggemar Spidey memiliki teorinya masing-masing tentang film-film tersebut, yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat dunia maya," kata Tatyana Shcherbakova, pakar keamanan di Kaspersky.
"Penipu menggunakan fan-art dan potongan trailer sebagai umpan untuk membuat korban mengunduh file berbahaya dan memasukkan detail perbankan."
"Kami mendorong pengguna untuk waspada terhadap halaman yang mereka kunjungi dan tidak mengunduh file dari situs yang tidak diverifikasi," imbuhnya.
Baca Juga: Gantikan Peran Tony Stark, Doctor Strange Bakal Jadi Mentor Peter Parker di Spider-Man 3!
(*)
Source | : | Hindu Bussiness Line |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Mia Della Vita |