Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Air mata Denada jatuh ketika membahas urusan anak.
Suara dia langsung parau, menahan nangis, karena dia terpaksa harus meninggalkan anaknya, Aisha Aurum di Singapura.
Denada kini berada di Jakarta untuk keperluan pekerjaan.
“Kalau udah ngomong itu udah langsung mewek. Engga pengin nangis,”
“Gue mesti pulang, mesti kerja nih, sudah dua tahun engga berpenghasilan. Keadaannya bukan engga memungkinkan hanya buat aku, tapi buat semua orang,” kata Denada dikutip Grid.ID dari TransTV, Selasa (21/12/21).
Denada tahu kepulangannya ke Indonesia untuk bekerja adalah hal tersulit untuk Aisha.
Tapi, apa boleh buat, demi berlangsungnya hidup dan pengobatan Aisha di Singapura, Denada harus bekerja.
Denada pun meminta izin kepada anaknya dengan perlahan.
Kala itu Denada pasrah, jika memang Aisha tidak mengizinkannya pulang ke Indonesia.
“Saat itu pasti yang pertama kali aku mintai izin adalah Aisha. Dan aku ngomong sama dia pelan-pelan banget,”
“Tapi aku benar-benar menyerahkan sama dia. Aku kepngin dia kasih tahu aku,” kata Denada lagi.
Aisha dengan besar hati mengizinkan Denada untuk kembali ke Indonesia.
Denada tahu ada raut kesedihan di balik izin yang Aisha berikan kepadanya.
“Itu anak ada punya satu menjaga perasaan aku, dia engga pengin aku sedih, aku berat,”
“Dia selalu, walau kadang-kadang dalam hati dia tahu bahwa jawaban dia akan menyulitkan aku, dia akan jawab kebalikannya,” tutur Denada.
Saat itu Aisha hanya terdiam karena mempertimbangkan keadaan.
Dia harus memilih antara mengizinkan ibunya pulang ke Indonesia sementara atau tidak.
“Oke, you can go back to Indonesia,” ucap Denada menirutkan kalimat Aisha.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Penulis | : | Menda Clara Florencia |
Editor | : | Nurul Nareswari |