Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Besok, 25 Desember 2021, umat Kristiani di seluruh dunia akan merayakan Hari Natal yang diyakini hari kelahiran Yesus.
Sebelum pandemi Covid-19, berbagai negara di dunia mempunyai tradisi khas tersendiri dalam merayakan Hari Natal.
Apa saja tradisi natal di berbagai negara? Simak pembahasan yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com dan Tribunnews.com.
Krampus, Austria
Krampus merupakan kaki tangan jahat St. Nicholas yang menyerupai makhluk iblis mirip binatang dan ditakuti anak-anak.
Dalam tradisi di Austria, St. Nicholas akan memberikan penghargaan pada anak-anak yang baik sedangkan Krampus akan menangkap anak-anak yang nakal.
Nah, pada minggu pertama di bulan Desember, biasanya pria muda akan berdandan seperti Krampus dan menakuti anak-anak.
Kentucky Fried Christmas Dinner, Jepang
Di Jepang, Natal dirayakan dengan tradisi kecil seperti memberi hadiah atau pertunjukkan cahaya karena tidak banyak yang beragama Kristen.
Namun ada sejenis tradisi yang unik yaitu pergi ke Kentucky Fried Chicken lokal untuk makan sepuasnya.
Tradisi ini dimulai sejak tahun 1974 setelah adanya kampanye pemasaran yang sukses yaitu “Kurisumasu ni wa kentakki!” atau “Kentucky untuk Natal!”.
Kambing Gavle, Swedia
Kambing Gavle berasal dari festival pagan kuno dan telah menjadi simbol natal di Swedia.
Tahun 1966, tradisi ini diperbaharui dengan ide membuat kambing raksasa yang terbuat dari jerami yaitu Kambing Gävle yang tingginya lebih dari 42 kaki, lebar 23 kaki, dan berat 3.6 ton.
Festival Lampion Raksasa, Filipina
Setiap tahunnya menjelang Natal, salah satu kota di Filipina yaitu San Fernando mengadakan Ligligan Parul atau Festival Lampion Raksasa.
Festival ini menampilkan parol (lentera) yang cantik di langit malam dan melambangkan Bintang Batlehem.
Sebagai informasi, Filipina adalah negara yang merayakan natal paling lama yaitu 4 bulan, mulai dari 1 September hingga akhir Desember atau awal Januari.
Lighting of National Hanukah Menorah, Amerika
Hari raya Hanukkah dirayakan dengan meriah di Amerika dan merupakan salah satu acara paling rumit di panggung nasional.
Selama delapan hari dan malam Hanukkah, Menorah raksasa yang tingginya sembilan meter dibangun di halaman Gedung Putih.
Pencahayaan lilin pertama di Gedung Putih berlangsung pukul 4 sore dan lilin tambahan menyala setiap malam berturut-turut. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |