Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID — Mencari rejeki dan harta memang haruslah dicari dengan cara yang lurus dan halal.
Jangan sampai tergiur dengan cara-cara instan untuk memperkaya diri jika tak mau berakhir seperti dua pria ini.
Dilansir Grid.ID dari tribunbogor.com pada Jumat (24/12/2021), dua pria ditemukan tewas dan seorang lagi dalam keadaan kritis.
Nyawa mereka melayang usai melakukan ritual penggandaan uang oleh dukun palsu bernama Yohanes Suryono (51).
Demi meraih kekayaan secara cepat, ketiga korban ini mau melakukan ritual penggandaan uang di Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Pelaku ini melakukan sebuah praktek ritual penggandaan uang, tersangka YS alias Abah U ini adalah warga Banjar," ujar AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Yohanes pun nekat membunuh ketiga korban lantaran aksinya menipu ketahuan, niatnya makin bulat saat ia sakit hati anaknya dimaki-maki korban.
Ia pun merencanakan menghabisi nyawa para korban dengan mengajak mereka melakukan ritual di pantai Santolo pada 15 Desember.
"Ketiga korban ini mendatangi rumah keluarga tersangka dan sempat memarahi anaknya dan mengatakan tersangka ini hanya pura-pura atau pembohong," ujar Wirdhanto.
"Kemudian akhirnya pada 15 Desember di Santolo Garut Selatan, tersangka melakukan ritual bersama tiga orang korbannya," lanjutnya.
Dalam ritual itu, Yohanes meminta para korban untuk makan daging kambing satu setengah kilogram yang telah diberi racun tikus.
Dua korban pun seketika meninggal di tempat sementara satu lainnya sedang kritis usai melahap daging kambing beracun.
"Kejadiannya pukul 9.30 malam, ketiga korban mengkonsumsi daging tersebut yang ternyata sebelumnya sudah dicampur racun tikus jenis tenik," ungkap Wirdhanto.
"Sehingga akhirnya ketiganya bereaksi yang mengakibatkan korban dua meninggal dunia dan satu kritis," sambungnya.
Melansir Kompas.com, ada penjelasan mengapa banyak masyarakat Indonesia yang masih mempercayai dukun dan paranormal di era modern ini.
Psikolog menyebut bahwa manusia memang tak bisa terlepas dari takhayul, kepercayaan, dan cerita lama.
Saat mempercayai takhayul, kekuatan ghaib, dan hal mistis semacamnya membuat manusia merasakan kesenangan dari menemukan sesuatu yang tidak bisa dipecahkan.
Hal ini terjadi lantaran otak manusia memang selalu berusaha mencari jawaban dan makna di balik peristiwa.
Kepercayaan pada paranormal dan dukun ini dipercayai menjadi semacam perisai untuk mencari jawaban, misalnya saja saat terjadi kematian, kehilangan pekerjaan, bencana alam, dan sebagainya.
"Ini adalah keadaan yang tidak menyenangkan," ungkap Jennifer Whitson seorang psikolog dari University of Texas.
"Saat kita tidak dapat mengendalikan siituasi, kita akan mengaitkannya dengan hal-hal di sekitar kita," lanjutnya.
Adam Waytz di Northwestern University di Illinois menjelaskan bahwa fenomena mempercayai dukun dan paranormal ini bisa dikaitkan dengan anthropmorphism.
Anthropomorphism adalah pandangan terhadap makhluk bukan manusia yang memiliki kemampuan seperti manusia.
Contohnya saja seperti adanya roh saat badai yang bisa menyebabkan sakit, atau saat dahan pohon menyentuh daun jendela, kita berpikir ada hantu yang ingin mengirimkan pesan.
Atau bahkan kemampuan makhluk ghaib untuk menggandakan uang hingga pesugihan.
"Manusia menciptakan kepercayaan pada hantu karena manusia tidak percaya bahwa alam semesta itu tanpa tujuan," kata Waytz.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,Bogor.tribunnews.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nurul Nareswari |