Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Emas dan logam mulia lainnya merupakan salah satu investasi jangka panjang yang menjanjikan.
Harga emas tiap tahunnya pun cenderung naik dan jarang turun sehingga patut diperhitungkan sebagai investasi.
Seperti seorang wanita yang begitu beruntung ketika menjual emas yang dia beli 40 tahun lalu.
Diwartakan Grid.ID, seorang wanita asal West Middlesex mujur bukan main setelah menjual emas tua yang dia miliki.
Wanita yang tak disebutkan namanya ini membeli sebuah cincin tua pada 1980 di pasar loak dengan harga $13 atau senilai dengan Rp 187 ribu.
Ketika membeli cincin di pasar loak, wanita itu mengira bahwa perhiasan tersebut hanyalah imitasi.
Selama 30 tahun, cincin tersebut dikenakan wanita itu.
Akan tetapi, pada 2017 wanita tersebut baru sadar bahwa perhiasan yang dia punya adalah barang langka.
Setelah mencari informasi, wanita tersebut memperoleh fakta bahwa cincin yang dia kenakan itu berhiaskan berlian asli 26 karat dari abad ke-19.
Usai mengetahui bahwa cincinnya merupakan barang langka dan memiliki nilai fantastis, wanita tersebut memutuskan untuk melelang perhiasan itu.
Awal juni 2017 rumah lelang Permata, Fine Sotheby di London berhasil menjualkan cincin berlian si wanita itu.
Cincin yang 40 tahun lalu dibeli dengan harga Rp187 ribu itu laku seharga Rp12 miliar.
Pihak Sotheby's London, Jessica Wyndham mengatakan bahwa wanita tersebut sangat senang ketika cincinya berhasil terjual mahal.
"Dia mengenakan cincin setiap hari tanpa menyadari nilai sebenarnya." ujar Jessica.
Dikutip Grid.ID dari GridHits, ditemukan pula informasi lainnya mengenai cincin kuno tersebut.
Menurut Tobias Kormind, seorang ahli berlian cincin wanita bertahtakan berlian tersebut bisa saja terjual lebih tinggi jika berliannya disepuh dengan sentuhan modern.
Bukan tanpa alasan, hal itu lantaran cincin tersebut diduga dulunya milik seorang bangsawan.
Diperkirakan bahwa usia cincin itu sendiri sekitar 200 tahunan.
Tobias Kormind memperkirakan cincin yang dilelang wanita tersebut berasal dari tahun 1800-an.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Grid.ID,Grid Hits |
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Nesiana |