Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Momen kelahiran bayi merupakan salah satu peristiwa penting nan membahagiakan bagi para orang tua.
Namun apa jadinya jika bayi yang baru saja dilahirkan justru mengalami kondisi yang dikatakan tidak normal?
Bukannya bayi lucu mungil yang berkulit halus, wajah bayi tersebut justru terlihat menyeramkan dengan kulit sudah dipenuhi keriput.
Melansir Eva.vn, Tomm Tennent dikatakan sebagai satu-satunya anak di dunia yang lahir dengan kondisi kulit cukup unik.
Anak itu lahir tahun 1993, di Australia Tenggara, orang tua Tomm awalnya tak menyangka anak mereka akan terlahir berbeda.
Saat dicek melalui USG janin, tidak terdeteksi kondisi Tomm, jadi mereka mengira anaknya akan terlahir normal saja.
Namun, begitu Tomm terlahir ke dunia, banyak orang terkejut dengan kondisi yang dialami oleh bayi itu.
Orang tuanya bahkan tak menyangka saat dia pertama kali melihat kondisi putranya tersebut.
"Ketika bayi itu lahir, saya terkejut, saya tak mengira bayi yang baru lahir memiliki kondisi seperti itu," ungkap Geoff Tennent, ayah Tom pada 60 Minutes Australia.
Sedangkan ibunya Debbie Tennent, ibu Tomm mengatakan merasa takut saat menggendong bayinya sendiri.
"Hati saya dipenuhi rasa takut dan khawatir, tetapi pada saat yang sama saya merasa senang, saya memeluk bayi itu," ucap Debbie.
Bagi peneliti ilmiah, kondisi Tomm masih menjadi misteri.
Mereka tidak bisa menemukan penyebab kulit Tomm menjadi kerutan, dan bahkan tak mengetahui obatnya, jadi membiarkannya hingga dewasa.
Karena kondisinya yang aneh, Tomm menjadi perhatian ilmuwan, para ahli melakukan penelitian padanya.
Mereka menginvestasikan waktu dan uang untuk mempelajari kasus bocah tersebut.
Secara total Tomm menghabiskan waktu 2 setengah bulan di pusat medis, di mana bocah itu menjalani pemeriksaan dan analisis.
Para ilmuwan menghadapi tantangan yang sangat besar, karena Tomm adalah anak pertama yang lahir di dunia dengan kondisi ini.
Mereka kemudian menemukan, bahwa kondisi Tomm mirip dengan Shar Pei di China dan membuatnya menemukan sedikit jawaban.
Para ilmuwan menemukan akan konsentrasi asam hialuronat yang ditemukan pada kulit Tomm.
Hal itu juga terjadi pada kulit Tomm yang 100 kali lebih tinggi daripada rata-rata orang biasa.
Namun, konsentrasi asam hialuronat akan berangsur-angsur menghilang seiring pertumbuhan usia dan kulitnya akan menjadi normal.
Oleh sebab itu, dokter membiarkannya dan berdoa kondisi Tomm akan segera membaik seiring berjalannya waktu.
Alhasil, saat tom beranjak dewasa mulai dari anak-anak kulit keriputnya berangsur menghilang.
Saat ini kondisinya mulai membaik, beberapa kerutan di dahi, perut, pergelangan tangan dan kaki menjadi lebih baik.
Dr. Andrew Ramsden, mengatakan, bahwa kondisi Tomm akan semakin membaik ketika dewasa.
Sementara ibunya Debbie yang bekerja di toko roti menceritakan, ada seseorang yang pernah berucap sangat menyakitkan tentang Tomm.
"Bagaimana Anda bisa membawa seorang anak dalam kondisi seperti ini di depan umum."
"Anak itu harus disimpan di rumah dan saya sangat hancur," kata Debbie.
Tomm yang beranjak dewasa juga pernah ditanya oleh reporter, tentang perasaan teman-temannya kepadanya.
"Tidak, mereka teman saya tidak terlalu peduli tentang penampilan."
"Terkadang mereka mengatakan, saya terlihat hebat dan terkadang mereka juga tidak mengatakan apapun," jawab Tomm.
Sedangkan orang tua Tom sangat bangga dengan anaknya lantaran merupakan murid berprestasi di sekolahnya.
Orang tua Tomm juga mengatakan bahwa mereka tidak menyembunyikan apapun dari anaknya.
Mereka percaya tentang kondisinya, percaya kondisi akan semakin membaik seiring bertumbuhnya usia.
Melansir en.newsner.com, kehidupan terbaru Tomm Tennet bisa dilihat dari media sosial.
Di Facebook-nya, Tomm terlihat telah menikahi cinta dalam hidupnya, Hannah.
Pasangan itu tampak bahagia bersama, dan mereka tampak tinggal di Frankston, pinggiran kota Melbourne di Victoria, Australia.
“Hidup itu sederhana. Anda membuat pilihan, dan Anda tidak melihat ke belakang,” tulis kutipan yang diposting Tomm di profil Facebook-nya.
(*)
Source | : | Intisari,Eva.vn |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |