Otot memiliki fungsi penting dalam tubuh manusia. Ketika otot memiliki massa yang cukup, tubuh bisa beraktivitas bebas tanpa kendala. Sebaliknya, ketika massa otot menurun, tubuh jadi sulit untuk meregangkan berbagai bagian tubuh.
Salah gejala yang sering terlihat pada orangtua yang terkena sarcopenia adalah sulit menaiki tangga, bangun dari kursi, hingga berjalan lebih lambat.
Penelitian berjudul “Sarcopenia: Why it Matters in General Practice” juga mengungkapkan bahwa penderita sarcopenia juga bisa terjatuh, bahkan ketika sedang berdiri.
2. Cepat lelah
Ketika kehilangan massa otot, seseorang akan terus merasa lesu dan tidak memiliki tenaga. Kondisi ini juga bisa diperparah apabila orangtua memiliki penyakit pendamping seperti diabetes.
Penelitian berjudul “Sarcopenia, Frailty, and Diabetes in Older Adults” mengungkapkan bahwa penderita sarcopenia dengan diabetes rentan kehilangan kekuatan pada bagian kaki, utamanya pada paha dan betis.
Kadar gula darah dalam tubuh yang berlebih juga membuat penderita lebih cepat lelah ketika beraktivitas. Mempertahankan keseimbangan tubuh juga terasa sulit.
Baca Juga: 6 Manfaat Kesehatan yang Tak Terduga dari Berkebun untuk Para Lansia
3. Berat badan turun
Seperti dijelaskan sebelumnya, sarcopenia akan mengakibatkan bobot otot menurun. Pada kasus ini, sarcopenia akan membuat orangtua menjadi kurus meski tidak melakukan diet apapun. Meski begitu, ada baiknya kamu memeriksakan kondisi fisik dan kesehatan orangtua terlebih dahulu untuk menentukan penyebab dari menurunnya berat badan.
Cegah sarcopenia sejak dini
Untuk mencegah sarcopenia, kamu dapat mengajak orangtua untuk melakukan berbagai aktivitas fisik. Sebab, dilansir dari Healthline, aktivitas fisik merupakan cara paling ampuh untuk mencegah terjadinya sarcopenia.
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |