Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Selebgram Sahar Tabar sempat viral karena aksinya mengubah wajahnya agar mirip Angelina Jolie.
Di mana Sahar Tabar sampai melakukan operasi plastik agar mirip dengan bintang Hollywood tersebut.
Namun, bukannya mirip Angelina Jolie, wajah Sahar Tabar justu tampak mengerikan hingga dirinya disebut zombie Angelina Jolie.
Dulu, ketika dirinya sempat viral, Tahar mengklaim telah menjalan 50 operasi plastik di wajahnya dan kehilangan 40 kg berat badannya.
Ini dia lakukan agar mirip Angelina Jolie yang terkenal memiliki wajah seksi dan tubuh kurus.
Hanya saja orang-orang berpikir bahwa bukannya mirip Jolie, Tahar malah mirip karakter Corpse Bride milik Tim Burton.
Dalam sebuah wawancara dengannya, Tahar mengaku melakukan operasi plastik, termasuk operasi hidung, sedot lemak, dan prosedur untuk memberikan bibir yang lebih penuh.
Tapi dia juga mengaku sering menggunakan makeup dan photoshop dalam foto-fotonya. Jadi tidak semua foto-foto yang ia unggah benar-benar menampilkan dirinya.
"Ada beberapa foto yang Photoshop dan makeup. Ini adalah cara saya mengekspresikan diri, semacam seni," ucap Tahar.
Bahkan ia berkata bahwa ia tak lagi tertarik untuk mirip Angelina Jolie.
"Sekarang aku sama sekali tidak tertarik untuk menjadi seperti Angelina Jolie. Tapi aku juga tidak ingin terlihat seperti karakter dari 'Corpse Bride'," tutupnya.
Lama menghilang, Sahar Tabar wanita yang sempat viral mengubah wajahnya mirip Angelina Jolie ini ternyata tengah menjadi tahanan di penjara Iran.
Tak hanya itu, Sahar Tabar ternyata diketahui positif virus corona saat menjadi pesakitan di dalam penjara.
Pengacara Sahar Tabar sempat mengajukan permohonan agar penggemar Angelina Jolie ini dapat dibebaskan lantaran terjangkit Covid-19.
Sayangnya pihak berwenang menolak pengajuan pembebasan Sahar Tabar dengan jaminan untuknya.
Menurut laporan The Sun, Sahar Tabar, nama lain dari Fatemah Khishvand, yang berusia 22 tahun ini dipenjara karena kasus penistaan terhadap ajaran agama dan penghasutan kaum muda untuk korupsi.
Pada Juli, Iran membebaskan sekitar 85.000 tahanan sebagai bagian dari upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona di negara itu.
Pengacara Tabar yang berpendapat bahwa Tabar juga harus dibebaskan, kemudian mengajukan permohonan pembebasan dengan jaminan, tapi ditolak oleh hakim.
Tabar yang telah terinfeksi virus corona di penjara, diperkirakan telah mendapatkan perawatan dengan menggunakan ventilator.
"Kami tidak dapat menerima keputusan itu, bahwa wanita muda ini sekarang telah terinfeksi virus corona dalam keadaan ini."
"Sementara perintah penahanannya telah diperpanjang selama ini di penjara," kata pengacara hak asasi manusia Payam Derafshan.
Iran telah menghadapi peningkatan pengawasan atas penanganan krisis penyebaran virus corona.
Dan kemarin pihak parlemen mengakui bahwa jumlah korban sebenarnya mungkin dua kali lebih tinggi dari hitungan resmi, yaitu 4.869 kasus saat ini.
Derafshan menambahkan bahwa pihak berwenang bahkan telah mencoba untuk menyangkal bahwa Tabar telah terinfeksi virus corona.
"Tidak masuk akal untuk menyangkal ini. Direktur penjara harus mengakui infeksi virus corona (yang menyerang Tabar) dan mengakui bahwa dia telah dirawat di rumah sakit."
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa semua tahanan yang ditahan dengan tuduhan tanpa kekerasan juga harus dibebaskan dari penjara sebagai tanggapan terhadap pandemi virus corona, tak terkecuali Tabar.
Sementara ini, virus corona telah menginfeksi lebih dari 2,1 juta orang dan membunuh hampir 150.000 sejak merebak pada Desember.
Kejahatan Tabar
Sahar Tabar memiliki hobi mengunggah penampilannya yang dibuat menyerupai zombie di Instagram, seperti gambar saat dia memakai riasan putih dan abu-abu, dengan wajah dan lengan yang sangat kurus.
Tabar ditangkap pada Oktober oleh Patroli Bimbingan Iran, bagian dari penegakan hukum yang ketat di negara yang ditugaskan untuk menangkap orang-orang, yang mayoritas wanita karena dianggap tidak mengikuti aturan berpakaian konservatif.
Selain penistaan dan korupsi kaum muda, tuduhan terhadapnya termasuk hasutan kekerasan serta mendapatkan penghasilan melalui cara yang tidak pantas.
Setelah penangkapannya, dia diwawancarai di televisi pemerintah dan menyatakan penyesalan atas unggahan tersebut, meskipun banyak yang merasa dia melakukan hal itu karena terpaksa.
"Ibuku menyuruhku berhenti, tetapi aku tidak mendengarkan," katanya.
"Terkadang kata-kata orang asing atau teman bisa lebih penting daripada kata-kata orang tua," tambahnya.
Seorang pengguna Twitter menulis, "Apa yang harus Sahar Tabar akui? Apakah ada orang berprinsip di parlemen untuk mengakhiri penyiaran pengakuan kotor dan tidak bermoral di televisi?"
(*)
Source | : | Tribun Style,Grid.ID |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nesiana |