Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Usai dilarikan ke rumah sakit pada September 2021 lalu, kini presenter Tukul Arwana masih menjalani perawatan serius.
Diketahui Tukul Arwana mengalami pendarahan otak hingga membuat pria berusia 58 tahun itu tak berdaya.
Mengutip Grid Health, saat itu Tukul Arwana dilarikan ke rumah sakit usai mengalami sakit kepala hebat.
Setelah diperiksa, ternyata Tukul mengalami stroke yang menyebabkan terjadinya pendarahan di otak.
Beberapa bulan berlalu, kini kondisi Tukul perlahan membaik dan dirinya pun sedang menjalani fisioterapi.
Selama tiga kali seminggu, Tukul menjalani fisioterapi robotik di klinik.
Dari fisioterapi yang dijalani, Tukul juga sudah bisa mengunyah makanan.
Sehingga sekarang Tukul makan tanpa bantuan selang.
Berbicara mengenai pendarahan otak, ini adalah kondisi yang terbilang fatal.
Sebab pendarahan otak adalah salah satu jenis stroke yang bisa menyebabkan kematian.
Dirangkum Grid.ID dari Kompas.com, biasanya pasien pendarahan otak berada dalam keadaan darurat medis dan memerlukan intervensi cepat demi meningkatkan peluang keselamatannya.
Menurut Dokter Spesialis Bedah Saraf Primaya Hospital Pasar Kemis, dr Subrady Leo Soetjipto Soepodo Sp.BS, meskipun berisiko tinggi menyebabkan kematian, tapi pendarahan otak sebenarnya tidak terjadi secara tiba-tiba (kecuali pada seseorang yang mengalami kecelakaan).
Ada banyak hal yang kerap kali diabaikan tetapi berpotensi memicu terjadinya pendarahan otak. Berikut gejalanya:
1. Terasa kebas di beberapa bagian tubuh
Kondisi sakit kepala atau kebas di beberapa bagian tubuh seperti kaki, tangan, atau wajah adalah gejala dasar yang bisa terjadi.
Kebas ini seringkali dirasakan seperti mati rasa atau terkulai di satu sisi.
2. Sakit kepala
Sakit kepala berulang juga merupakan gejala yang berpotensi pendarahan otak.
Sakit kepala berulang menjadi salah satu indikasi terjadinya penyumbatan pembuluh darah sekitar 80 persen, bahkan kemungkinan sebagian pembuluh darah pecah sekitar 20 persen.
3. Penurunan organ saraf
Ternyata penyumbatan pembuluh darah sangat berisiko terhadap berbagai kondisi di dalam tubuh, terutama penyakit yang berkaitan dengan saraf (stroke).
Orang yang berpotensi mengalami penyumbatan atau pecah pembuluh darah bisa mengamati fungsi bagian muka, bicara, gerak, dan menelan yang sudah tidak normal.
4. Pusing saat bangun mendadak
Beberapa orang yang membutuhkan waktu saat bangun untuk mencegah pusing juga perlu diwaspadai.
"Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan tekanan dari posisi datar, duduk, atau gerak," kata Leo.
5. Mengedan dan batuk
Gejala terakhir adalah mengedan ketika buang air besar, batuk berulang atau batuk dengan menahan napas juga bisa menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri.
Sebab valsava mauver atau mengedan dapat menjadi pencetus tekanan intra kranial.
"Peningkatan tekanan intrakranial ini dapat menyebabkan pecah pembuluh darah pada penderita darah tinggi yang menyebabkan pendarahan otak," katanya.
Oleh karena itu, kita tidak boleh mengabaikan beberapa hal yang dianggap biasa, padahal bisa memicu pendarahan otak.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |