Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tidur adalah bagian yang sangat penting dari kesehatan mental dan fisik anak, karena memungkinkan pikiran serta tubuh memulihkan diri.
Ada banyak hal yang dapat orangtua lakukan untuk membantu anak atau remaja mendapatkan kualitas tidur yang baik sesering mungkin.
Dirangkum Grid.ID dari About Kids Helath, perlu diketahui kalau otak anak membutuhkan tidur untuk memulihkan sumber daya yang digunakan sepanjang hari.
Otak yang cukup istirahat dapat memecahkan masalah, mempelajari informasi baru, dan menikmati hari lebih baik.
Beberapa area otak anak bahkan lebih aktif saat mereka tidur, loh.
Anak-anak yang secara konsisten mendapatkan tidur malam yang baik akan merasakan manfaat:
- Lebih kreatif
- Dapat berkonsentrasi pada tugas lebih lama
- Memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik
- Lebih mampu membuat keputusan positif
- Lebih bisa belajar dan mengingat hal-hal baru
- Memiliki lebih banyak energi di siang hari
- Dapat menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan orang lain
Tidak cukup tidur setiap malam dapat memiliki konsekuensi negatif bagi anak.
Ini juga tidak selalu dapat ditebus dengan tidur ekstra pada malam berikutnya.
Seiring waktu, tidak tidur berkualitas setiap malam dapat menghasilkan berbagai gejala perilaku, kognitif (mental), dan emosional.
Berikut dampak negatif secara fisik kalau anak kurang tidur:
- Susah bangun pagi
- Tertidur setelah dibangunkan dan membutuhkan waktu untuk membangunkannya lagi atau berulang kali
- Sering menguap di siang hari
- Mengeluh merasa lelah atau ingin tidur siang
- Lebih suka berbaring di siang hari, meskipun sedang beraktivitas bersama teman atau keluarga
- Tertidur atau tampak mengantuk di sekolah atau di rumah
- Harus mengonsumsi stimulan yang tidak sehat, seperti kafein atau gula secara teratur
Berikut dampak negatif secara kognitif (mental) kalau anak kurang tidur:
- Kurang minat motivasi dan perhatian untuk tugas sehari-hari
- Peningkatan kelupaan
- Penglihatan kabur
- Kesulitan mempelajari informasi baru
Berikut dampak negatif secara emosional kalau anak kurang tidur:
- Peningkatan kemurungan dan lekas marah
- Peningkatan impulsif
- Meningkatkan stres sepanjang hari
Lantas, berapa lama tidur yang dibutuhkan anak?
Bayi baru lahir (0 hingga 2 bulan): 16 hingga 18 jam (3 hingga 4 jam setiap kali).
Bayi (2 bulan hingga 6 bulan): 14 hingga 16 jam.
Bayi yang lebih besar (6 bulan hingga 1 tahun): 14 jam.
Balita (1 hingga 3 tahun): 10 hingga 13 jam.
Anak-anak pra-sekolah (3 hingga 5 tahun): 10 hingga 12 jam.
Anak usia sekolah (5 sampai 10 tahun): 10 sampai 12 jam.
Untuk anak-anak dan remaja yang lebih besar usia 6 hingga 13 tahun 9 perlu tidur 11 jam.
Kemudian, usia 14 hingga 18 tahun 8 perlu tidur hingga 10 jam.
Adapun jumlah tidur yang disarankan di atas hanyalah pedoman dari ahli karena setiap anak berbeda.
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | About Kids Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |