Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Lama tak terdengar kabarnya, ternyata presenter Harry Pantja sedang berjuang melawan stroke.
Mengutip Kompas.com, Istri Harry Pantja, Imelda Laksmi juga sudah membenarkan perihal penyakit yang menyerang suaminya itu.
Akan tetapi, perlahan kondisi Harry Pantja sudah semakin membaik dan bisa mulai beraktivitas lagi.
“Nah sekarang ini kondisinya sudah baik, sudah bisa beraktivitas, kerja, meeting tapi masih sebatas Zoom dulu sama kantor,” kata Imelda saat dihubungi via telepon, Sabtu (22/1/2022).
Ternyata pria berusia 54 tahun itu sudah tiga kali terserang stroke, bahkan pernah dirawat intensif di ruang ICU.
“Mas Harry ter-up lagi karena kemarin kan ada video yang viral itu. Nah, terus sebenarnya tuh Mas Harry sudah serangan yang ketiga stroke-nya dan itu satu tahun yang lalu sebetulnya, sempat di ICU juga kan,” kata Imelda.
Adapun serangan stroke yang menyerang Harry Pantja terjadi pada bagian motorik kaki dan tangan, sedangkan daya ingat sang artis disebut masih dalam keadaan baik.
Berbicara mengenai stroke, ini merupakan kondisi yang tidak bisa dianggap sepele.
Dirangkum Grid.ID dari Hindustan Times, stroke biasanya terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, lalu merusak jaringan otak.
Baca Juga: Waspada Kalau Rasakan 6 Gejala ini, Artinya Tubuh Memberi Pertanda Akan Segera Terserang Stroke!
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena stroke mulai dari kebiasaan makan tidak sehat, obesitas, hingga kurang olahraga atau gaya hidup kurang gerak.
Untuk mengurangi risiko stroke, tentu dengan mengelola kondisi kesehatan seperti tekanan darah, penyakit jantung, diabetes, kolesterol, dan obesitas.
Bahkan dengan menjauhi diri dari tembakau, alkohol, dan kondisi stres juga perlu dilakukan.
Olahraga teratur dan diet seimbang pun bisa membantu.
Berikut makanan yang harus dihindari untuk mencegah risiko stroke:
1. Makanan olahan
Jika memulai dan mengakhiri hari dengan junk food dan mencari alasan untuk menikmati makanan yang sarat lemak trans, kita harus sangat berhati-hati karena meningkatkan risiko terkena stroke.
“Makanan olahan atau junk food, seperti kerupuk, keripik, makanan yang dibeli di toko dan gorengan, biasanya mengandung banyak lemak trans, yang menghasilkan kolesterol jahat yang disebut LDL yang menumpuk di dinding arteri yang menyebabkan penyumbatan. peradangan dalam tubuh.”
“Peningkatan peradangan tubuh inilah yang merupakan dasar dari banyak penyakit seperti stroke dan serangan jantung, " kata Dr Praveen Gupta, Direktur Utama & Kepala, Departemen Neurologi, Fortis Memorial Research Institute, Gurugram.
2. Daging asap dan daging olahan
Ada pengawet tertentu dalam daging asap dan daging olahan, seperti natrium nitrit yang dapat merusak pembuluh darah dan risiko stroke.
Ini menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan dinding pembuluh darah, serta cedera jaringan.
Contoh daging asap dan olahan termasuk hot dog, bacon, dan salami.
3. Garam
Garam di sini mengacu pada garam olahan yang ditemukan dalam makanan kemasan dan garam meja.
Garam alami yang tidak dimurnikan, seperti garam Himalaya, tidak terkait dengan peningkatan risiko stroke dan dapat digunakan untuk membumbui makanan.
Garam meningkatkan tekanan darah sehingga menimbulkan cedera arteri, otak dan jantung.
Mengurangi garam sebanyak 5 gram sehari dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah.
4. Minuman soda diet
"Minuman diet sangat menarik. Banyak orang berpikir karena soda diberi label diet itu pilihan yang lebih baik, tetapi penelitian telah menghubungkan konsumsi minuman ringan diet dengan peningkatan risiko stroke dan penyakit pembuluh darah,” kata Gupta.
Dalam studi sembilan tahun lebih dari 2.500 orang, mereka yang minum soda diet setiap hari akan 48 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung atau stroke atau meninggal karena peristiwa tersebut.
Hal itu dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak pernah minum soda.
(*)
Sempat Digosipkan Hamil, Tengok 4 Gaya Terbaru Mahalini Kenakan Outfit Longgar di Event Brand Mewah!
Source | : | Kompas.com,hindustan times |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |