Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kecelakaan beruntun yang terjadi di turunan simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur masih menyita perhatian publik.
Kecelakaan yang terjadi pada Jumat (21/1/2022) itu menelan banyak korban jiwa.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Minggu (23/1/2022), kecelakaan itu bermula saat sebuah truk bermuatan 20 ton berjalan menuju traffic light Simpang Muara Rapak.
Truk yang diduga mengalami rem blong itu pun langsung menabrak sepeda motor dan mobil yang tengah berhenti menunggu lampu merah.
Kecelakaan beruntun pun tak lagi bisa dihindari.
Kecelakaan tragis itu pun menelan korban dengan jumlah yang tak sedikit.
Dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com pada Minggu (23/1/2022), berdasarkan data resmi di Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, ada 4 orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan di Simpang Muara Rapak ini.
Mereka adalah Saerullah, Fatmawati, Jon Effendi Harahap, dan Judi Deddy Ricardo.
Fatmawati sendiri merupakan warga dari Balikpapan.
Di balik kepergiannya yang begitu tragis, ternyata ada kisah yang sangat memilukan hati.
Ya, dikutip Grid.ID dari TribunKaltim.com pada Minggu (23/1/2022), anak dari Fatmawati yakni Resita menceritakan situasi saat ibundanya meninggal dunia.
Dirinya masih tak menyangka sang bunda yang setiap hari berjualan kue itu menjadi salah satu korban dalam tragedi Rapak pada Jumat (21/1/2022).
Ia pun sempat kebingungan mencari keberadaan sang bunda yang telah meninggal dunia seketika di lokasi kecelakaan.
"Kaget juga sekalinya bukan kecelakaan biasa, luar biasa malahan," ujarnya.
"Aku sempat ke Klinik Ibnu Sina dan RSUD Beriman tapi ternyata Mama itu langsung dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo menggunakan pikap yang kebetulan melintas di situ juga," lanjutnya.
Tak hanya sang ibu, Resita mengungkap bahwa adik laki-lakinya, Abi juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
Namun beruntung, Abi tak mengalami luka yang serius.
Baca Juga: 'Bruk, Nyaring Bunyinya', Begini Cerita Korban Selamat dari Kecelakaan Maut Simpang Rapak Balikpapan
Abi pun menceritakan kepada Resita jika sang bunda masih menggenggam plastik yang berisi kue untuk dititipkan ke pasar.
"Pada saat meninggal itu pun katanya si Abi, Mama masih menggenggam plastik kue yang mau dititipkan ke Pasar Pandansari," jelasnya.
"Pas mau dinaikkan ke pikap itu baru dilepaskan sama orang-orang," sambungnya.
Hal pilu pun sempat dilakukan Abi saat melihat kondisi ibunya yang sudah meninggal dunia.
Melihat ada darah mengalir dari dalam helm ibundanya, Abi pun langsung gerak cepat melepas jaketnya untuk menutupi kepala mendiang.
"Abi memang sudah tahu Mama enggak ada (meninggal dunia) ketika melihat darah yang keluar dari balik helm yang dipakai Mama," kara Resita.
"Tenang sekali dia hingga bantuan datang dan memastikan keadaan Mama," kata Resita.
Menurut Resita, helm yang dipakai ibunya pun masih terpasang dengan baik.
Namun, kenyataannya, kepala ibunya sudah terluka parah hingga menyebabkan Fatmawati meninggal dunia.
"Helm itu masih terkancing, tetapi pas dilepas memang kepalanya sudah berdarah-darah, saya lihat sendiri itu videonya," sambungnya.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | tribunnews,Tribun kaltim,Kompas.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Nurul Nareswari |