Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Peristiwa tragis nan mengenaskan seorang wanita dimakan buaya peliharaan sempat viral beberapa waktu lalu.
Buaya bernama Merry itu memakan wanita asal Minahasa, Sulawesi, bernama Deasy Tuwo.
Kedapatan memakan Deasy Tuwo, buaya Merry disita Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara.
Namun kurang dari dua pekan, buaya Merry ditemukan mati.
Melansir Tribun Manado, berdasarkan hasil temuan, buaya Merry diduga mati akibat faktor rescue di Tombariri dan dibawa ke TWA Batu Putih (Daops Manggala Agni).
Hasil autopsi atau nekropsi menemukan beberapa hal terkait penyebab kematian buaya Merry.
Buaya Merry mengalami stres atau drop dan dugaan sementara adalah mengalami heatstrock.
Ditemukan pula akumulasi gas yang sangat banyak di organ lambungnya.
Dari proses nekropsi yang juga disaksikan juga oleh pihak BKSDA Sulut dan Polres Tomohon, tim dokter juga menemukan tulang manusia dalam perut buaya Merry.
Baca Juga: Intip 4 Koleksi Tas Hermes Mewah MIlik Artis Cantik Olla Ramlan, Harganya Bikin Merinding!
Tulang manusia yang ditemukan adalah bagian lengan sampai jari dan masih bertaut dengan kain yang diduga baju/pakaian.
Melansir artikel Grid.ID sebelumnya, kejadian wanita tewas dimakan buaya peliharaan diketahui dari unggahan akun Instagram @makassar_iinfo, Jumat (11/1/2019).
Akun tersebut mengunggah beberapa video yang menunjukkan proses evakuasi seorang wanita dari gigitan buaya.
Deasy yang saat itu hendak memberi makan buaya peliharaan disebut terpeleset dan jatuh masuk ke kandang buaya.
Karena buaya tak mau melepaskan gigitannya, warga mengalami kesulitan saat mengevakuasi tubuh Deasy.
Proses evakuasi tubuh Deasy dari gigitan buaya ini bahkan sampai melibatkan Tentara dan Polisi.
Sayangnya, video detik-detik evakuasi mayat dari gigitan buaya peliharaan itu sudah tidak tersedia.
Dilansir dari Tribun Manado, Deasy bekerja sebagai seorang Kepala Laboratorium di CV Yosiki, sebuah perusahaan pembibitan mutiara milik orang Jepang.
Setiap harinya, selain menjaga lab, Deasy bertugas memberi makan buaya peliharaan pimpinan perusahaannya tersebut.
Hal ini diketahui dari penuturan Erling Rumengan, Kepala Jaga VII, Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa.
Erling merupakan orang pertama yang menemukan jasad Deasy Tuwo di kolam penangkaran buaya tersebut.
Saat itu, Erling memang tengah mencari keberadaan Deasy.
Erling bersama rekannya sempat mengecek ke dalam perusahaan dan masuk ke areal perusahaan pembibitan mutiara.
Namun, sesampainya di sana mereka tak menemukan siapapun.
Sampai akhirnya Erling dan rekannya melihat ada sebuah benda terapung yang menyerupai tubuh manusia di kolam tempat pemeliharaan buaya.
Erling yang penasaran segera menghampiri ke arah kolam dan menemukan tubuh Deasy di sana.
Karena takut, Erling melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tombariri.
"Kami penasaran saat melihat ke arah kolam buaya, ada benda mengapung, ternyata tubuh Deasy."
"Kami takut menyentuhnya dan melaporkan kejadian tersebut di Polsek Tombariri," katanya.
(*)
Source | : | grid.id,Suar.grid.id |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nurul Nareswari |