Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Melahirkan pada Minggu (12/1/2021), kini Kesha Ratuliu sedang menikmati masa-masa menjadi ibu baru.
Melalui media sosial, Kesha Ratuliu seringkali membagikan berbagai aktivitasnya bersama sang buah hati, Qwenzy.
Pada Minggu (23/1/2022), wanita berusia 23 tahun itu membagikan kisahnya perihal sunat bayi.
Ternyata putra Kesha Ratuliu sudah disunat meskipun usianya belum genap sebulan.
Diakui Kesha, sebenarnya ia dan sang suami juga tidak tega, tapi ada alasan tersendiri mengapa memilih tindakan tersebut.
“Nama kasusnya qwenzy “fimosis” makanya harus disunat segera. Mica sama papanya juga sebenernya gatega kalo dia harus disunat pas bayi.”
Fimosis mungkin istilah yang jarang kita dengar, tapi kondisi ini perlu ditangani segera.
Mengutip Kompas.com, fimosis merupakan kondisi di mana kulup atau kulit penis menutupi lubang kencing pada bayi laki-laki dan dapat terjadi secara natural.
Kondisi ini juga biasanya karena kulup penis terlalu ketat dan tidak dapat ditarik ke belakang kepala penis.
Pada bayi atau anak laki-laki yang belum disunat, penis masih memiliki kulit kulup yang menempel di ujungnya.
Nah, kulit kulup mewakili setidaknya sepertiga dari kulit penis.
Ini berfungsi melindungi kepala penis dari gesekan dan kontak langsung dengan pakaian.
Pada kondisi normal, kulit kulup penis bisa ditarik ke belakang kepala penis atau akan mengerut mundur saat ereksi.
Akan tetapi, ketika kulit kulup penis tidak dapat ditarik atau mengerut mundur ke belakang kepala penis saat ereksi, maka kondisi inilah yang disebut fimosis.
Pada anak laki-laki di bawah usia 3 tahun, biasanya akan sulit untuk menarik kembali kulup penis.
Tapi pada laki-laki yang lebih tua, fimosis seringkali dipicu oleh infeksi di bawah kulup (balanitis) atau oleh kondisi medis lain seperti diabetes.
Beberapa dampak yang bisa terjadi pada pasien menderita fimosis:
- Mengganggu proses berkemih
- Mengganggu hubungan seksual
- Meningkatkan risiko infeksi saluran kencing
- Mengakibatkan peradangan kepala penis (balanitis)
- Infeksi kelenjar kulup (balanoposthitis)
- Parafimosis.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |