Biasanya bagian tubuh yang terpengaruh kram akan menjadi kaku dan cenderung merasakan kesemutan.
Ya, penyebab kram sendiri sangat bervariasi, oleh karenanya, agak sulit bagi kita untuk mencapai diagnosis yang benar.
Namun pada artikel ini, kami akan menjelaskan semua yang harus kita ketahui tentang tangan mati rasa dan penyebab paling umum seperti yang terlansir dari steptohealth.com.
Simak baik-baik ya!
Perlu kalian ketahui, tangan mati rasa adalah perubahan kepekaan dan gerakan di bagian tubuh manusia.
Kondisi ini terjadi, di mana indra peraba terdistorsi yang tidak mudah untuk menggerakkan jari-jari.
Lantas apa sih penyebab utamanya?
1. Kondisi otak dan sistem saraf
Misalnya, sindrom Guillain Bare. Ini adalah kelainan di mana sistem kekebalan menyerang sel-sel saraf.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Pascasarjana Vla Catedra de Medicina, mati rasa tangan adalah salah satu gejala yang dapat didiagnosis.
Spondylosis serviks juga terkait dengan hal ini karena ini melibatkan hilangnya cakram invertebrata, di mana saraf yang menuju ke ekstremitas memulai perjalanannya.
2. Gangguan kronis
Banyak gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan saraf.
Akibat dari gangguan tersebut adalah perubahan perasaan dan mobilitas.
Diabetes adalah salah satu yang paling penting dan umum.
Ini menghasilkan neuropati diabetes yang, menurut University of California, secara langsung terkait dengan tangan yang mati rasa.
Meskipun kanker bukanlah penyakit paling umum yang menyebabkan hal ini, pengobatan kemoterapi menggunakan kombinasi obat-obatan yang dapat menimbulkan efek samping yang merugikan.
Kemungkinan lain dari penyebab tangan mati rasa adalah kista yang sering muncul di persendian, seperti pergelangan tangan.
Jika mereka tumbuh terlalu banyak atau menekan saraf di dekatnya, mereka menyebabkan mati rasa.
Hal ini karena vaskulitis membatasi aliran darah ke telapak tangan dan jari.
Vaskulitis menyebabkan peradangan pada dinding arteri yang kemudian mengurangi kapasitasnya.
Oleh karena itu, ini berarti lebih sedikit oksigen yang mencapai jaringan, yang menyebabkan kerusakan.
(*)
Source | : | Steptohealth |
Penulis | : | Hananda Praditasari |
Editor | : | Hananda Praditasari |