Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Stunting pada anak adalah permasalahan yang tidak bisa diremehkan dan harus dicegah sejak dini.
Pasalnya, stunting bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, tapi juga kognitifnya.
Anak yang stunting juga berisiko menderita penyakit kronis saat dewasa seperti obesitas, hipertensi, diabetes, dan lainnya.
Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif sebagai Dokter Spesialis Anak sekaligus Guru Besar FKUI menjelaskan ada dua penyebab stunting yaitu asupan gizi yang kurang dan meningkatnya kebutuhan gizi.
Asupan gizi yang kurang bisa dipengaruhi beberapa faktor seperti kemiskinan, penelantaran, hingga ketidaktahuan.
Sedangkan kebutuhan gizi yang meningkat bisa disebabkan oleh sakit, infeksi, prematuritas, alergi makanan, dan kelainan metabolisme.
Dalam mencegah stunting, salah satu upaya yang bisa dilakukab orangtua adalah mencukupi kebutuhan anak di 1000 hari pertama kehidupannya.
Apalagi setelah anak lahir hingga usia dua tahun, di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.
Selain memberikan ASI eksklusif, orangtua juga perlu memperhatikan asupan makanan pendamping ASI anak atau MPASI.
Terkait MPASI, Prof. Damayanti mengungkapkan pentingnya memberikan protein hewani, karbohidrat dan lemak untuk anak usia kurang dari 2 tahun.
“Makronutrien itu penting. Protein hewani, karbohidrat, dan lemak. Karena lemak itu adalah aspek untuk perkembangan otak seperti ASI,” jelas Prof. Damayanti dalam Webinar ‘Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Sehat di Masa Depan’ yang dihadiri Grid.ID pada Rabu (26/01/2022).
Menurut Prof. Damayanti, banyak orangtua yang keliru dalam memberikan anak MPASI karena lebih menekankan kepada sayur dan buah.
“Sayur dan buah itu (untuk) anak di atas usia dua tahun. Bukan tidak diberi ke anak di bawah dua tahun, tapi dikenalkan dengan jumlahnya yang tidak banyak,” paparnya.
Daripada sayur dan buah yang kaya akan serat, protein hewani lebih penting dan lebih utama diberikan kepada anak di bawah dua tahun.
Hal ini lantaran protein hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
“Jadi sumber-sumber vitamin dan mineral (yang penting) itu semuanya ada di protein hewani, kecuali vitamin C. Jadi jangan seolah-olah semuanya didapatkan dari sayur dan buah,” lanjutnya.
Untuk mendapatkan protein hewani pun mudah karena bisa didapatkan melalui ikan, daging ayam, daging merah, telur, ati, hingga susu sapi.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |