Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Memasuki bulan Februari 2022, pemerintah mencatat sudah ada tambahan 10.185 kasus Covid-19 per-hari.
Pemerintah juga menemukan setidaknya 8.675 suspek Covid-10 hingga hari ini, Senin (31/1/2022).
Kategori suspek Covid-19 diberikan kepada pasien yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang mana 14 hari sebelum merasakan gejala tersebut memiliki riwayat pergi atau tinggal di luar negeri.
Istilah ini juga diberikan kepada pasien yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang mana 14 hari sebelum merasakan gejala memiliki riwayat kontak dengan penderita Covid-19 lain.
Selanjutnya, kategori suspek Covid-19 juga diberikan kepada pasien yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) atau pneumonia berat dan butuh perawatan ekstra di rumah sakit.
Merujuk pada laman resmi penanggulangan Covid-19, bahwa hingga hari ini total pasien Covid-19 di Indonesia sudah menyentuh angka 4.353.370 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh bertambah banyak menjadi 3.290 perhari.
Per hari ini pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 4.140.454 dari total yang terdeteksi positif.
Untuk total kasus kematian, per 30-31 Januari 2021 terkonfirmasi 17 orang meninggal dunia.
Dengan ini sudah ada 144.320 kasus kematian Covid-19 sejak awal virus tersebut masuk ke Indonesia pada Maret 2022.
Secara kumulatif sudah ada 71.953.778 spesimen Covid-19 dari 48.545.839 orang.
Untuk diketahui bahwa virus Covid-19 telah menyebar di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Meningkatnya kasus Omicron di Indonesia mendorong Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Jokowi meminta para jajarannya untuk melakukan pendekatan dan penanganan yang berbeda terkait virus Omicron, mengingat ini merupakan virus yang mudah menular dari varian induknya.
Orang nomor 1 di Indonesia ini juga meminta agar para pelaku bisnis obat-obatan untuk melengkapi stok ketersediaan obat di apotek, demi menunjang kesembuhan masyarakat yang sudah terinfeksi.
"Dalam jangka pendek kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di Puskesmas, di faskes, atau melalui telemedicine."
"Kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya," ujar Presiden.
Jokowi juga meminta agar seluruh masyarakat Indonesia tetap patuh pada protokol kesehatan yang ada, dan tidak menghalalkan alasan apapun untuk melanggarnya.
Apalagi untuk 6 provinsi yang sudah mencatat kasus aktif terbanyak.
"Tetap tenang, tidak usah panik tapi harus tetap waspada, kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri terutama 3M yang masif, dan juga pelacakan kontak erat, ini seperti yang sudah kita lakukan," ungkapnya, dikutip dari Tribunnews.com.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Nurul Nareswari |