Grid.id - Tema sihir sudah berulang kali diangkat dalam berbagai medium, seperti buku, film, hingga komik.
Dunia penuh keajaiban tersebut memang memiliki daya tarik yang gemerlap sekaligus mencekam.
Dunia sihir yang kita kenal selama ini umumnya berkutat dengan tongkat sihir, sapu terbang, berbagai ramuan dan mantera.
Untuk menjadi penyihir, diperlukan bakat atau darah keturunan penyihir.
Akan tetapi, dalam komik “Atelier of Witch Hat”, ternyata manusia hanya perlu tinta khusus untuk “menggambar” sihir!
“Atelier of Witch Hat” karya Kamome Shirahama yang berjudul asli “Tongari Boushi no Atelier” merupakan salah satu karya dengan tema “belajar sihir”, yang telah banyak dibahas dalam karya lain.
Tetapi, satu hal yang membuat komik ini terasa segar dibanding para pendahulunya adalah cara sihir dibuat, yaitu dengan cara digambar.
Sihir dalam dunia “Atelier of Witch Hat” merupakan perwujudan dari gambar yang dibuat dengan tinta khusus.
Perpaduan dari gambar lingkaran sihir dan berbagai lambang menjelma menjadi kekuatan sihir.
Hanya saja, fakta ini disembunyikan dari manusia biasa.
Kisah dibuka dengan pengenalan kehidupan Coco, seorang gadis kecil yang bermimpi untuk menjadi penyihir.
Akan tetapi, Coco pasrah menerima takdirnya sebagai orang biasa, karena sepengetahuannya di dunia ini yang bisa menjadi penyihir hanyalah orang-orang yang memiliki bakat sihir sejak lahir.
Suatu hari, seorang penyihir bernama Qilee singgah di desa kecilnya.
Akibat sebuah insiden yang mengharuskan Qiflee menggunakan sihir, Coco tak sengaja mengetahui fakta bahwa sihir dibuat dengan cara digambar!
Dengan buku dan tongkat sihir berbentuk pena yang pernah dia dapatkan dari seorang penyihir bertopeng yang misterius, Coco mencoba meniru pola di buku
tersebut.
Naas, sihir yang ia gambar membuat ibu dan rumahnya membatu.
Setelah diselamatkan Qiflee, barulah Coco mengetahui bahwa kebenaran tentang cara pembuatan sihir ini adalah rahasia mutlak penyihir, dan ingatan orang biasa yang telanjur mengetahuinya harus dihapus.
Tetapi, Coco yang ingin mengembalikan ibunya seperti semula memohon agar ingatannya tidak dihapus.
Qiflee pun memutuskan untuk mengangkat Coco sebagai salah satu muridnya.
Di bawah bimbingan Qiflee, Coco mempelajari sihir dan sedikit demi sedikit mengetahui berbagai fakta dalam dunia sihir yang selama ini tak dia ketahui sebagai orang biasa, atau “Yang Tidak Tahu”.
Coco pun mendapat teman-teman baru sesama murid di Atelier Qiflee, walau awalnya terjadi sejumlah bentrokan di antara para gadis kecil itu.
Ada Agate, gadis keturunan keluarga penyihir terpandang, yang serius dan rajin belajar.
Lalu Tetia, gadis ceria yang ingin berkelana dan menolong berbagai orang karena ingin mendengar ucapan terima kasih dalam berbagai bahasa.
Ada pula Riche, gadis pendiam yang hanya ingin membuat sihir yang disukainya demi menjadi dirinya sendiri.
Sementara itu, terungkap fakta bahwa penyihir bertopeng misterius yang berada di balik membekunya ibu dan rumah Coco adalah anggota gerombolan Topi Bertepi, yang mempraktikkan berbagai sihir terlarang…
Karya yang telah menghebohkan dunia komik Jepang ini termasuk salah satu nominator penghargaan Manga Taisho Ke-11, juga Kodansha Manga Awards Ke-42 tahun 2018 dan 2020.
Pada tahun 2020, Atelier of Witch Hat meraih berbagai penghargaan bergengsi dunia, antara lain The Harvey Awards dalam kategori Manga Terbaik dan Eisner Award dalam kategori Edisi AS untuk Karya Internasional-Asia Terbaik.
Ide Shirahama mengenai elemen-elemen dunia sihir dan world-building yang kokoh menjadi
angin segar dalam dunia fiksi bertema sihir.
Rapalan mantera yang sudah akrab dengan penikmat kisah sihir, digantikan oleh gambar berbagai lambang yang dikelilingi oleh lingkaran sihir.
Gaya gambar yang artistik dan detail juga menjadi daya tarik utama komik ini.
Dengan guratan gambarnya yang khas, Shirahama juga berpengalaman sebagai ilustrator sampul varian komik Marvel, DC Comics, dan Star Wars.
Di Jepang, “Atelier of Witch Hat” diserialisasikan di majalah Morning terbitan Kodansha sejak tahun 2016, dan saat ini telah terbit sebanyak 9 jilid. Sedangkan di Indonesia, komik ini telah diterbitkan Elex Media Komputindo sebanyak 6 jilid, dengan jilid terbaru terbit pada bulan Oktober 2021.
(*)
Waduh, Sandra Dewi Unfollow Harvey Moeis Usai Suaminya Divonis 6,5 Tahun Penjara, Ada Apa?
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Irene Cynthia |