Sebenarnya mempunyai kumis kotak bukanlah kemauan Hitler sendiri.
Tapi hal itu karena keterpaksaan.
Saat berlangsung Perang Dunia 1, Hitler termasuk salah satu tentara kekaisaran Jerman yang ikut bertaruh nyawa di medan pertempuran.
Hitler saat itupun sudah memiliki kumis gaya 'Kaiserbart' yang merupakan gaya kumis populer Jerman ala Kaisar Wilhelm II.
Dianggap Sebagai Musuh Bebuyutan, Namun Apakah Amerika Serikat dan Rusia Pernah Terlibat Peperangan?
Kumis tebal dengan kedua ujung melengkung itu membuat Hitler terlihat garang.
Tapi saat di medan perang kumis Hitler itu malah membawa petaka.
Perang Dunia I dikenal sebagai perang yang menggunakan gas syaraf atau mustard untuk membunuh sebanyak mungkin serdadu musuh.
Seorang rekan Hitler bernama Alexander Moritz Frey mengungkapkan bahwa kumis tebal Hitler itu kemudian terpaksa dipangkas lantaran menganggu pemasangan masker respirator (masker gas) di kepalanya.
Tujuan pemasangan masker gas ini sangat penting lantaran saat berperang pasukan Inggris yang merupakan lawan Jerman kerap kali menyemprotkan gas mustard.
Nah, daripada meregang nyawa di medan perang karena gas mustard, Hitler dengan terpaksa memangkas kumis kesayangannya.
Soalnya pernah kejadian Hitler hampir tewas lantaran sudah memakai masker gas namun dirinya masih bisa menghirup gas mustard yang membuatnya tumbang hampir mati.
Well, jika saja Hitler masih nekat tidak mau memangkas kumisnya menjadi kotak seperti Charlie Chaplin bisa dipastikan Hitler sudah tewas di medan laga Perang Dunia I.
Dan seandainya dengan tewasnya Hitler di kancah peperangan tersebut tentunya akan mengubah jalannya sejarah, yakni tak akan ada Perang Dunia II.(Seto Aji/Grid)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | Daily Mail,The Telegraph,Quora |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |