Grid.ID - Pandemi belum berakhir, variasi baru Covid-19 terus bermunculan.
Varian Omicron menjadi salah satu yang harus diwaspadai masyarakat.
Namun ahli memprediksi bila gelombang Covid-19 Omicron lebih singkat dibandingkan varian Delta.
Meski begitu, masyarakat harus tetap waspada dan tidak boleh lengah menerapkan protokol kesehatan.
Pasalnya data kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan.
Melansir laman resmi Covid19.go.id pada hari ini, Minggu (6/2/2022) terdapat penambahan 25.431 kasus positif di Indonesia.
Sementara jumlah total penderita Covid-19 berjumlah 188.899 kasus.
Melansir Tribunnews.com, varian Omicron berpeluang menginfeksi lebih banyak orang.
Bahkan bisa sampai 4 kali lipat dari varian Delta.
Hal ini diungkapkan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman.
"Ini mau resmi dan tidak resminya. Jadi misalnya waktu Delta, kemarin ketemu 50 ribu, ini bisa ditemukan 2 sampai 3 kalinya pada periode puncaknya," kata Dicky pada Tribunnews, Minggu (6/2/2022).
Namun, lanjut Dicky, bukan berarti jumlah kasus memang sebanyak itu.
Indonesia bisa saja sampai pada angka 300-500 ribu di masa puncak.
"Dan ketika tidak menemukan kasus itu, bukan berarti kasus itu tidak terjadi, tapi karena keterbatasan testing dan treacing," kata Dicky menambahkan.
Di sisi lain kata Dicky, secara pola kurvanya, periode masa gelombang omicron relatif singkat daripada delta.
Namun, trennya cenderung menunjukkan kondisi yang berbeda pada tiap wilayah.
"Bahkan di beberapa negara di kota-kota dan provinsi berdekatan bisa berbeda. Puncaknya ada selisih satu minggu rata-rata," paparnya lagi.
Namun ada hal yang perlu diwaspadai.
Dengan seiring banyaknya orang sakit, fasilitas umum seperti laboratorium untuk testing bisa berdampak.
Bukan karena banyaknya akan diperiksa, tapi petugas yang memeriksa juga bisa terancam sakit.
Mau tak mau hal ini juga berdampak pada pasien positif.
Banyak fasilitas umum yang akhirnya tidak bisa di berjalan sesuai fungsinya karena para pekerja publik harus isolasi.
Selain itu banyak dokter atau perawat yang sakit.
Hal ini kata Dicky yang harus diantisipasi.
Caranya dengan memberikan proteksi lebih kuat pada pelayan publik.
Di antaranya bisa menggunakan booster, APD dan dengan masker N95.
Serta pemberian intensi lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahli Sebut Periode Gelombang Omicron Lebih Singkat Ketimbang Delta
(*)
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |