Laporan Wartawan Grid.ID, Nurul Nareswari
Grid.ID – Sudah jarang terlihat betperan di sinetron, Andi Arsyil Rahman kini memiliki production house atau rumah produksi miliknya sendiri.
Production house miliknya khusus memproduksi film.
Menurutnya, membuat film membutuhkan keseriusan yang lebih tinggi dibanding membuat sinetron karena waktu syutingnya yang lebih panjang dan lebih fokus pada satu judul film dengan hasil durasi maksimal dua jam.
BACA JUGA: Ingin Jadi Kekasih Andy Arsyil? Ini Syarat dan Kriteria yang Harus Dipenuhi
"Kebetulan saya sekarang punya PH (production house) sendiri. Jadi pengen ngambil film itu karena jeda waktunya untuk bikin film itu lebih panjang dan lebih serius," ungkap Andi Arsyil saat ditemui Grid.ID di Epicentrum XXI, Rabu (2/5/2018).
"Bukan berarti sinetron nggak serius ya. Sinetron itu juga serius. Tapi kadang kayak telor ceplok buatnya. Kalau di film itu kan karena satu aja dalam satu masa jadi bikin bukan hanya sehari dua hari bikinnya bisa berbulan-bulan bahkan bisa tahunan hanya untuk durasi dua jam," lanjut pemeran sinetron Tukang Bubur Naik Haji tersebut.
Menekuni dunia film merupakan kepuasan tersendiri bagi Andi Arsyil.
Hingga saat ini dirinya baru membuat satu film dari target lima film untuk tahun 2018 ini.
"Asik aja kalau film ada kepuasan diri. Kalau dari segi materi mungkin sinetron lebih banyak secara kuantitasnya," ujarnya.
Keinginan Andi Arsyil membangun PH sendiri rupanya sudah tercetus sejak lama ketika dirinya melihat aktor luar negeri yang mampu memproduseri, menulis cerita, hingga memerankan filmnya sendiri.
Saat ini, pemain film Ketika Cinta Bertasbih itu pun menerapkan cara yang sama bagi karyanya.
"Kemarin udah sukses 1 sekarang buat lagi sekuelnya. Nulis sendiri, produserin sendiri, mainin sendiri."
"Menurut saya lebih gampang karena pas nulis itu karakternya kita udah paham. Jadi tau pemainnya yang mana yang bagus," jelasnya.
Melihat industri perfilman Indonesia yang semakin berkembang, Andi Arsyil bersyukur sekaligus tertantang untuk menelurkan karya yang bagus.
Apalagi jika nantinya teknologi perfilman Indonesia sudah semakin berkembang.
"Saya bersyukur banget bahwa perfilman Indonesia itu sekarang makin berkembang. Bahkan ada film Indonesia sampai tembus 7 juta penonton.
“Kita nggak usah bikin film yang rumit yang lebih enak ditonton aja. Semoga ke depannya kualitas teknologi kita mendukung," harap Andi Arsyil. (*)
5 Rekomendasi Drakor Ju Ji Hoon yang Wajib Ditonton, Terbaru Ada Love Your Enemy
Penulis | : | Nurul Nareswari |
Editor | : | Al Sobry |