"Jadi aku justru nggak mau ngelakuin itu karena aku berpikir mentalnya anak," jelas Tsania.
Menurut Tsania, tindakannya yang tidak 'barbar' itu pun demi menunjukkan itikad baik terhadap mantan suami.
Sayangnya, itikad baik Tsania tak disambut dengan baik pula oleh Atalarik.
Alhasil, Tsania tak punya cara lain untuk mendapatkan anak-anaknya selain lewat jalan eksekusi secara resmi.
"Tapi ternyata itikad-itikad baik aku yang udah aku tunjukin, 'tenang aja, nggak ada yang mau perang nih'," katanya lagi.
"Akhirnya ketika aku melihat tak ada itikad baik itu, aku terpaksa, terpaksa banget harus ambil langkah akhir eksekusi yang pasti ada pengaruh mental juga ke anak," tuturnya.
Namun lagi-lagi, eksekusi penjemputan anak yang dilakukan Tsania pada 29 April 2021 itu gagal.
Tsania pun berharap mantan suaminya bisa bertindak dewasa menghadapi kenyataan soal hak asuh anak yang jatuh padanya.
"Complicated. Maksud aku plis deh, kita dewasa aja. Aku di sini 18 tahun lebih muda dari mantan suamiku."
"Aku ngerasa, aku berharap harusnya (mantan suami) bisa lebih bijak," pungkas Tsania.
(*)
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ayu Wulansari K |