Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID-Kanker kulit sangat umum dan banyak dialami oleh warga Amerika.
Sebanyak lebih dari 36.000 wanita didiagnosis memiliki melanoma.
Melanoma adalah tipe kanker kulit yang paling mematikan.
(BACA JUGA: Duh, Hyuk VIXX Alami Cedera Saat Fan Meeting di Jepang!)
Sebagian besar orang tahu bahwa salah satu cara untuk mencegah kanker kulit adalah menggunakan tabir surya.
Tapi penggunaan tabir surya saja tidak bisa mengurangi risiko terjadinya kanker kulit.
Berikut, ada beberapa penyebab kamu bisa terkena kanker kulit.
(BACA JUGA: Yoona SNSD Tampil Anggun dengan Midi Dress Floral, Harganya Bikin Salah Fokus!)
1. Status HPV
Ada lebih dari 100 jenis HPV dan kamu mungkin berpikir bahwa HPV ini ditularkan secara seksual dan meningkatkan risiko kanker serviks.
Tapi ada beberapa jenis HPV yang bisa mempengaruhi kulitmu.
Virus HPV jenis ini bisa menyebabkan kutil kering dan terasa gatal di kulit.
Penelitian awal menemuka bahwa, gejala tersebut bisa meningkatkan menjadi sel kanker skuamosa jika terkena paparan sinar UV.
(BACA JUGA: Lucunya Vania Athabina Main Air Sambil Menyiram Tanaman, Bikin Bangga!)
2. Penggunaan payung
Saat panas duduk di tempat teduh atau berjalan di bawah payung adalah hal yang tepat.
Tapi sebuah penelitian di Texas mengatakan bahwa orang yang berteduh di bawah payung memiliki risiko tiga kali lipat lebih tinggi kulitnya terbakar.
Saat kulit mulai terbakar maka risiko sel kanker kulit akan meningkat karena paparan sinar UV yang luar biasa menghantam jaringan kulitmu.
(BACA JUGA: Tampil Awet Muda dengan Treatment Acculift, Seperti Apa ya?)
3. Konsumsi alkohol yang berlebihan
Tahun lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalah British Journal of Dermatology menemukan bahwa asupan alkohol setiap hari bisa meningkatkan risiko kanker kulit.
Penelitian lain menemukan bahwa alkohol bisa menurunkan antioksidan dalam tubuh.
(BACA JUGA: Cantik dan Miliki Jiwa Sosial Tinggi, Inilah Aksi Raline Shah Saat Membangun Rumah Bersama Habitat for Humanity)
Yang artinya, tubuh akan memiliki lebih sedikit perlindungan alami terhadap sinar UV. (*)
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Justina Nur L |