Grid.ID – Tim Bergling atau yang lebih dikenal dengan nama panggungnya Avicii, meninggal pada tangal 20 April kemarin. Kala itu, ia sedang berada di Oman.
Banyak yang berspekulasi bahwa sang DJ superstar itu meninggal karena bunuh diri, dan akhirnya, pihak keluarga buka suara terkait spekulasi-spekulasi yang tersebar di masyarakat dunia itu.
Dalam sebuah pernyataan resmi berbahasa Swedia, pihak keluarga mengatakan bahwa Avicii "nggak bisa bertahan lebih lama".
BACA JUGA: Batal Bunuh Diri, Hotman Paris Termotivasi Oleh Tukang Becak!
Tim kami yang tercinta adalah seorang pencari, sebuah jiwa artistik yang sedang mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Seorang perfeksionis yang bepergian dan bekerja keras yang berujung pada stres ekstrim," tulis pihak keluarga, seperti dikutip dari Metro.co.uk.
"Ketika ia berhenti menggelar tur, ia ingin menemukan keseimbangan dalam hidup untuk bahagia dan dapat melakukan apa yang ia cintai, yaitu musik," lanjut mereka.
"Ia benar-benar berjuang keras dengan pikirannya tentang arti, kehidupan dan kebahagiaan. Ia nggak bisa bertahan lebih lama."
Lebih lanjut, pihak keluarga menegaskan bahwa Avicii ingin menemukan kedamaian. Lebih dari itu, Avicii bukanlah mesin, ia hanya seorang manusia sensitif yang mencintai penggemarnya namun menjauhi "lampu sorot".
"Tim, kamu akan selamanya kami sayangi dan akan kami rindukan. Bagaimana kamu dan musikmu akan hidup di dalam ingatan. Kami mencintaimu."
Sebelumnya pihak keluarga mengatakan, "Avicii tak bisa melanjutkannya lagi."
Tak jelas apa makna pesan itu, meski menyiratkan Avicii tewas karena bunuh diri.
Begini pernyataan yang dirilis keluarga sang DJ:
Stockholm, 26 April 2018
Tim (Avicii) kami yang tercinta adalah seorang yang berjiwa artistik dan begitu rapuh.
Dia selalu mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan soal eksistensial.
Sosok perfeksionis yang terlalu bekerja keras hingga stres luar biasa menimpa dirinya.
Saat memutuskan untuk berhenti dari tur konser, dia hanya ingin menemukan keseimbangan dalam hidup.
Dia ingin bahagia dengan melakukan hal-hal yang paling dia sukai, tentu saja musik.
Selama ini, dia benar-benar mengalami pergolakan dalam pikirannya soal kehidupan dan kebahagiaan.
Tapi dia tak bisa melanjutkannya lagi.
Dia ingin menemukan kedamaian.
Tim lahir bukan untuk menjadi 'mesin'.
Tim, selamanya kami akan menyayangimu dan merindukanmu.
Keluargamu
(BACA: Berkunjung ke Korea Selatan, ini Detik-detik Bersejarah Kim Jong Un Lewati Garis Perbatasan)
Berdasarkan pernyataan keluarga Avicii, muncul pertanyaan soal dia tak bisa melanjutkannya lagi.
Tapi, seorang juru bicara sang DJ menolak untuk mengonfirmasi terkait apakah Avicii meninggal karena bunuh diri.
Diketahui, Avicii ditemukan tewas dalam kamar hotel di Oman pada 20 April 2018.
Berdasarkan laporan, kepolisian Oman tidak menaruh curiga pada kemungkinan tindak kejahatan yang menyebabkan Avicii tewas. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri