Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Kabar duka datang dari aktris sekaligus penyanyi, Sheryl Sheinafia.
Melalui Instagramnya, Sheryl mengabarkan bahwa dirinya mengidap disc herniation atau syaraf kejepit.
Hal ini bermula seminggu setelah ulang tahunnya yang ke 25, di mana ia mengalami sakit luar biasa dari leher hingga lengan kanan.
Bahkan, rasa sakit ini kerap terjadi ketika Sheryl melakukan kegiatan sederhana seperti bermain gitar, menulis, atau duduk tanpa sandaran.
Rasa sakit ini pun bisa sampai membuatnya merasa sakit kepala dan mati rasa.
Rupanya, penyakitnya ini bisa terjadi karena kebiasaan sederhana Sheryl yang sering menerapkan postur head forward atau ketika kepala cenderung lebih maju dibandingkan batang tubuh.
“Pada dasarnya, aku punya kebiasaan sangat buruk yaitu head forward. Disc herniation bukan hanya terjadi pada orangtua, jadi jangan lupa untuk sesekali berdiri ketika duduk atau melakukan peregangan leher sesekali,” tulis Sheryl di Instagram @sherylsheinafia.
Untuk mengobati penyakitnya ini, Sheryl pun harus menjalani terapi dan mengenakan posture corrector.
Melansir Kompas.com, syaraf kejepit terjadi ketika ada banyaknya tekanan pada syaraf akibat jaringan di sekitarnya.
Tekanan ini bisa mempengaruhi fungsi syaraf hingga menyebabkan sakit, kesemutan, mati rasa, kesemutan, dan kelemahan.
Sebenarnya, gangguan kesehatan ini bisa terjadi di sejumlah tubuh, namun umumnya terjadi di leher, bahu, pergelangan, siku dan punggung bawah.
Syaraf kejepit memang sering terjadi pada orang tua yang berusia 50 tahun ke atas karena cakram atau bantalan di antara tulang belakang yang menjadi lebih pendek seiring bertambahnya usia.
Meski demikian, anak muda juga bisa mengalami syaraf kejepit seperti yang terjadi pada Sheryl Sheinafia.
Diwartakan Tribunnews.com bahwa ada beberapa kebiasaan yang dapat memicu syaraf kejepit.
Menurut Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis, dr Erwin A.D Nanulaitta, Sp.KFR, sering mengangkat barang, mendorong, menarik beban, membungkuk dan jongkok bisa menjadi pemicunya.
Oleh karena itulah, dokter menyarankan untuk sering melakukan peregangan agar otot tidak menjadi kaku.
Selain itu, melakukan olahraga rutin, menjaga berat badan ideal, menjaga posisi tidur, dan cukup minum juga sangat penting untuk terhindar dari risiko ini.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |