Grid.ID - Kejadian kali ini menjadi pengingat penting untuk tidak memandang seseorang sebelah mata.
Seorang sales bernasib apes setelah mengusir pelanggannya hanya karena penampilan.
Sales itu beranggapan bila pelanggan bergaya sederhana itu tidak punya cukup uang untuk membeli mobil.
Sekarang cuma bisa gigit jari, sang sales mobil itu pun kaget kala mengetahui identitas asli pelanggannya.
Insiden ini berawal ketika petani bernama Kempegowda asal India ini mendatangi dealer mobil Mahindra.
Sayangnya baru sampai di dealer mobil, si petani justru mendapatkan perlakuan tak menyenangkan.
Ia dihina hingga diusir dari dealer mobil gara-gara penampilannya yang tak meyakinkan.
Padahal Kempegowda memang berniat untuk membeli mobil baru.
Kempegowda ingin membeli sebuah mobil Mahindra Bolero.
Namun kedatangannya tak disambut baik oleh sales dealer tersebut.
Sales beranggapan bahwa si petani yang terlihat miskin ini pasti hanya ingin melihat-lihat mobil dan tak bermaksud untuk membelinya.
Melansir The Times of India, Kempegowda yang datang bersama teman-temannya ini dihina oleh si sales.
Sales mengatakan kalau Kempegowda tak mungkin memiliki uang sebesar INR 1 juta atau sekitar Rp 191 juta di sakunya.
Ia juga yakin kalau Kempegowda tak mungkin sanggup membeli mobil.
Uang tunai tersebut akan ia pakai untuk membeli mobil di dealer itu.
"Melihat pakaian dan penampilan saya, mereka beranggapan bahwa saya dalam keadaan tidak mungkin membelanjakan uang. Salah satu petugas bahkan mengatakan kepada saya dengan nada menghina seperti 'Anda mungkin tidak memiliki Rs 10 lak (Rp 191 juta), apakah Anda akan membeli kendaraan ini?'," ujar Kempegowda menirukan ucapan si sales.
"Dia bahkan juga mengatakan kalau tidak ada orang yang berpenampilan seperti kami membeli mobil di sana," lanjutnya.
Mendengar ucapan si sales, Kempegowda merasa terhina.
Baca Juga: 4 Arti Mimpi Membeli Mobil Bisa Jadi Pertanda Bakal Datang Keberuntungan, Simak Tafsir Lengkapnya!
Petani India ini kemudian menantang sales tersebut dengan mengatakan bahwa ia akan kembali dengan membawa uang tunai.
"Dia menghina, salah satu Paman saya menantang si penjual dengan mengatakan kalau kami siap membayar uang sebesar Rs 10 laks dan meminta untuk segera mengirimkan mobil yang dipilih setelah uang diserahkan," papar Kempegowda.
Si sales pun menerima tantangan dengan mengatakan kalau pihaknya akan mengirimkan mobil setelah petani tersebut menyerahkan uang secara tunai.
"Dia mengatakan jika kami menyerahkan uang tunai dalam waktu setengah jam, mereka akan mengantarkan langsung mobil yang kami pilih," jelas Kempegowda.
Sales tersebut menerima tantangan lantaran merasa kalau si petani pasti tak bisa membawa uang tunai sebesar Rp 191 juta.
Namun sekitar 30 menit kemudian, si petani datang kembali ke dealer dengan membawa uang tunai sebesar Rp 191 juta untuk membeli mobil yang dipilihnya.
Setelah si petani memberikan uang, sales tersebut justru mengaku kalau pihaknya tak bisa mengantarkan mobil pada hari itu juga.
Si sales meminta waktu dua hari untuk mengantarkan mobil.
Mendapat respon seperti itu, si petani marah.
Baca Juga: Buat Pasangan yang Baru Menikah, Berikut Beberapa Saran Agar Tidak Salah saat Membeli Mobil Pertama
Bahkan ia membuat laporan ke polisi setempat.
"Saya meminta sales dan pemilik showroom untuk meminta maaf kepada kami secara tertulis karena telah mempermalukan saya dan teman-teman saya. Sekarang saya sudah tidak lagi ingin membeli mobil tersebut," uajr Kempegowda.
Dilaporkan ke polisi, Mahindra Automotive pun akhirnya meminta maaf kepada Kempegowda.
Permintaan maaf tersebut ditulis di akun Twitter resmi mereka.
Pihak Mahindra meminta maaf dan mengakui kesalahan karena telah menyebabkan Kempegowda dan rekan-rekannya tidak nyaman saat berkunjung ke showroom.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Petani Diusir dari Dealer Mobil Gara-gara Penampilannya, Sodorkan Uang Segini, Nasib Sales Nyesek
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |