Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Terjun ke dunia hiburan sejak usia 14 tahun, Cinta Laura mengaku kerap mendapatkan body shaming dan cyberbullying.
Karena masih kecil, Cinta Laura pun mempertanyakan apakah ada yang salah dengan dirinya dan mulai menyalahkan diri sendiri.
Hal itu kemudian meninggalkan luka dalam pada Cinta hingga dirinya berkeinginan untuk berhenti dari dunia entertainment.
Untungnya, Cinta Laura dikelilingi oleh orang-orang yang kemudian mendukungnya untuk bangkit dan terus berkembang.
“Butuh proses 8 tahun saat aku tinggal di US untuk aku bisa memaafkan dan menyadari bahwa aku tidak bisa mengontrol reaksi orang lain tapi hanya bisa mengontrol tindakan diri aku sendiri,” ujar Cinta dalam Virtual Press Conference Peluncuran #ActOfLove pada Senin (14/2/2022).
Berangkat dari pengalamannya dan keresahannya terhadap kemajuan zaman yang harus disikap dengan bijak, Cinta Laura pun menginisiasi gerakan #ActofLove.
"Menurut saya kondisi ini ibarat dua mata pedang. Teknologi memudahkan kita untuk terhubung satu sama lain, tapi sekaligus membuat dunia terasa semakin sempit,”
“Meski mendatangkan banyak kemudahan, era modernisasi yang kita rasakan saat ini juga mempengaruhi mental anak muda, di mana ujaran kebencian, pelecehan, bullying, ketidakpedulian terhadap lingkungan dan kesenjangan sosial, membuat fenomena kejahatan semakin mudah dilakukan,” jelas Cinta.
Gerakan positif bertajuk #ActOfLove ini sudah dimulai pada 7 Februari 2022, sekaligus memperingati 15 tahun debutnya di dunia hiburan.
Cinta menjelaskan bahwa #ActOfLove ini adalah bertujuan untuk menyebarkan solidaritas positif di dunia yang semakin dipenuhi berita HOAX, negativitas dan tekanan terhadap kesehatan mental generasi muda.
Gerakan #ActOfLove ini berfokus pada tiga aspek kehidupan yakni sosial, pendidikan dan lingkungan.
“#ActOfLove ini gerakan sosial karena misinya aadalah membuat pergerakan paradigma di antara anak muda Indonesia, di mana kita harus bisa mengubah mindset mereka untuk menyadari bahwa hidup itu adalah pilihan,” jelas Cinta.
Aktris kelahiran tahun 1993 ini mengajak anak muda untuk tidak larut dalam hal negatif dan fokus untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Sebagai lulusan Columbia University dengan predikat Cum Laude, Cinta Laura juga memfokuskan kegiatan #ActofLove pada dunia pendidikan.
Menurut Cinta, anak muda perlu mengadopsi Disruptive Learning agar bisa menjadi generasi yang highly adaptive dan mampu berkompetisi secara global.
Sehingga, mereka bisa lebih percaya diri dan mampu menggali kemampuan yang dimiliki untuk menghadirkan inovasi dan ide-ide kreatif yang membangun Indonesia.
"Sebagai orang Indonesia, saya yakin bahwa kita semua memiliki skill set, kemampuan, dan potensi yang baik. Hal ini perlu dipertajam dengan metode belajar yang efektif dan mampu melihat suatu fenomena dengan perspektif yang luas dan beragam, salah satunya dengan menerapkan metode Disruptive Learning,” ujarnya.
Bukti nyata Cinta Laura yang peduli akan pendidikan Indonesia pun sudah diwujudkan dengan membangun fasilitas pendidikan yang mumpuni di daerah Bogor.
Rencananya, Cinta Laura juga akan mengunjungi beberapa daerah terpencil di Indonesia untuk membangun tempat belajar dan learning hub.
Terakhir, Cinta Laura juga memfokuskan gerakan #ActOfLove pada masalah lingkungan di Indonesia yang masih minim fasilitas daur ulang, pengelolaan limbah yang perlu ditingkatkan, hingga kurangnya kesadaran akan gaya hidup berkelanjutan, perlu menjadi tanggungjawab bersama generasi muda saat ini.
Melalui gerakan #ActofLove, Cinta Laura ingin menyebarkan kesadaran untuk menerapkan gaya hidup yang ramah terhadap bumi lewat konsep circular economy yaitu mendaur ulang produk untuk meminimalisir sampah dan conscious living atau gaya hidup mengkonsumsi produk dengan penuh kesadaran.
Cinta pun berharap generasi muda mulai memikirkan dampak yang dihasilkan lingkungan sebelum mengonsumsi suatu produk.
“Sekarang saat yang tepat untuk kita semua mengubah gaya hidup, baik dari sisi konsumen maupun produsen,”
“Untuk itu, mindset buy to waste perlu diubah menjadi circular economy dan conscious living active mindset, sehingga produk yang sudah dipakai bisa digunakan kembali menjadi barang dengan nilai yang baru," ungkapnya.
Bukan hanya berharap bahwa gerakan ini bisa disambut baik, Cinta Laura juga berharap generasi muda mau berpartisipasi dan menjadi bagian dari solidaritas positif di Indonesia.
Sehingga, kedepannya generasi bangsa ini bisa terus berprestasi dan menginspirasi dunia, juga hidup harmonis dengan alam sekitar yang akan menjadi rumah untuk generasi-generasi selanjutnya. (*)
Sering Lakukan Sesi Curhat dengan Betrand Peto, Sarwendah: Harus Cerita Biar Bunda Tahu
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |