Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Kini masih harus berjuang menghadapi Omicron, banyak berita hoax hingga mitos yang kemudian beredar di masyarakat.
Tidak heran jika banyak hoax dan mitos tentang Omicron hingga masyarakat menjadi menerima kabar simpang siur.
Mengatasi berita hoax dan mitos yang beredar, berikut 4 fakta tentang Omicron menurut Dokter Reisa Broto Asmoro.
Banyaknya mitos dan hoax yang beredar membuat tak sedikit orang yang dibuat bingung.
Karena hal ini, pelaksanaan protokol kesehatan pun bisa menjadi tidak optimal.
Makin banyak berita hoax yang menyebar, Dokter Reisa Broto Asmoro pun mengungkap fakta dibalik varian Omicran.
Hal ini diunggah dalam Instagram @reisabrotoasmoro pada Rabu (16/2/2022).
Reisa terlihat mengunggah beberapa fakta yang menjawab hoax dan mitos yang beredar di masyarakat.
"Banyak informasi hoax terkait Omicron berseliweran di masyarakat yang bisa jadi membuat kita kurang waspada dan abai protokol kesehatan," ujar Reisa.
Baca Juga: Waspada Omicron! Begini Tips Puasa Ramadan 2022 di Tengah Pandemi yang Belum Usai
Mitos dan Fakta tentang Omicron
1. Ringan
Jangan lengah! Nyatanya varian Omicron itu tidak ringan, tapi memang gejalanya lebih ringan dibandingkan varian Delta.
Gejala yang dirasakan akibat infeksi varian Omicron akan bervariasi.
Tergantung kondisi dan daya tahan tubuh kita serta jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh.
2. Gejalanya seperti flu dan masuk angin
Faktanya orang yang terinveksi varian Omicron juga berisiko mengalami gejala berat.
Bahkan ada pula yang membutuhkan perawatan intensif atau bahkan bisa mengakibatkan kefatalan.
Diharapkan masyarakat tetap waspada karena varian Omicron ini juga berpotensi mengakibatkan gejala Long Covid/ Post Covid Syndrome.
3. Omicron jadi gerbang menuju akhir pandemi
Hal ini tidaklah benar karena varian Omicron justru 4 kali lebih cepat menular dibandingkan Delta.
Kalau kita membiarkan varian Omicron menyebar, tidak menutup kemungkinan akan muncul varian lainnya yang belum tentu akan menyebabkan gejala yang lebih ringan.
Upaya terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan tidak memberikan kesempatan bagi virus SARS-COV-2, ataupun varian Covid lainnya menyebar dan menginfeksi kita dan orang-orang di sekitar kita.
4. Tidak perlu vaksin, percuma tak bisa lawan Omicron
Pernyataan seperti ini juga ternyata menjadi salah satu mitos yangberbanding terbalik dengan faktanya.
Pasalnya Vaksin yang tersedia saat ini masih memberikan perlindungan terhadap virus penyebab Covid-19 termasuk Omicron.
Vaksin ini dapat mengurangi kemungkinan orang yang terinfeksi mengalami gejala penyakit yang berat dan kematian.
Maka dari itu, manfaatkan dengan baik fasilitas vaksin yang dicanangkan masyarakat untuk booster belakangan ini.
Jangan ragu untuk vaksinasi dosis lengkap serta booster setelah 6 bulan.
Selain itu, menjalankan protokol kesehatan juga merupakan hal yang penting untuk dijaga.
"Apapun varian Covid-nya, tetap terapkan 6M ya, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, menghindari makan bersama," jelas Reisa.
"Semoga kita semua tetap sehat ya," pungkasnya.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | |
Penulis | : | Maria Novika |
Editor | : | Maria Novika |