Grid.ID - Setelah memperoleh penghargaan Aktris Terburuk di ajang Razzie Awards 2013 gara-gara Snow White and the Huntsman serta Twilight Breaking Dawn Part 2, kini nama Kristen Stewart kembali menjadi perbincangan lantaran masuk dalam nominasi Oscar 2022 untuk kategori pemeran wanita terbaik.
Lewat perannya sebagai Lady Diana di film Spencer, selain mendapatkan nominasi Oscar 2022, keaktoran bintang Twilight ini diganjar dengan nominasi di ajang festival film bergengsi.
Diantaranya Golden Globe yang memberi nominasi Kristen Stewart walau Nicole Kidman akhirnya keluar sebagai pemenang. Sedangkan SAG Awards lebih senang memberi tempat pada Jennifer Hudson dalam Respect ketimbang Spencer.
Film Spencer sendiri, mengisahkan tentang sosok Putri Diana. Film arahan sineas Pablo Larraín ini memotret fase hidup Diana (Kristen Stewart) di persimpangan. Rumah tangganya dengan Pangeran Charles (Jack Farthing) dikaruniai dua putra yakni William (Jack Nielen) dan Harry (Freddie Spry). Keluarga ini di ambang kehancuran.
Spencer bukanlah biografi utuh. Tujuannya pun bukan untuk mengglorifikasi Lady Di semasa hidup. Sebaliknya. Adegan pertama film ini memperlihatkan Diana tersesat dan karena kesal, dia mengucap kata makian.
Kehancuran rumah tangga calon penerus kerjaan Inggris ini dimulai saat Charles tepergok memberi kalung mutiara yang sama dengan miliknya kepada wanita lain. Sejak itu, hubungan keduanya dingin. Desember 1991, Diana datang terlambat ke Istana untuk merayakan Natal dengan ibadah, jamuan makan, dan buka kado bersama Ratu Elizabeth II (Stella Gonet).
Baca Juga: Hak Asuh Anak Jatuh ke Tangan Dhena Devanka, Begini Tanggapan Santai Jonathan Frizzy
Selain asistennya bernama Maggie(Sally Hawkins), Diana merasa tak ada yang bisa dipercaya di Istana. Tekanan meninggi saat paparazi berupaya mengambil foto dari jendela kamar Diana yang tak tertutup tirai. Puncaknya, saat Diana tidakmelanjutkan makan malam dengan Sang Ratu. Ia memilih kembali ke rumah masa kecilnya. Di sanalah beban terlepas meski tak sepenuhnya.
Di fase selanjutnya, Steven Knight mengajak untuk memahami mengapa Diana Spencer menjadi seperti ini. Kecemburuan. Merasa tak aman. Kesepian. Dan ya, itu tadi di persimpangan. Semua ini dieksekusi Kristen Stewart dengan sangat brilian. Sekilas ia tampak effortless. Justru inilah daya tariknya.
Nilai lebih untuk Kristes saat memerankan sosok Lady Di, dirinya tidak butuh protetis, menaikkan atau menurunkan bobot seperti kebiasaan nomine Oscar yang lain. Lewat perubahan gaya rambut gestur, aksentuasi, Kristen Stewart menjelma Putri Diana. Kerlingan mata, cara menoleh dan menatap, semuanya adalah Diana Spencer.
Sinematografinya pun apik. Pergerakan kameranya anggun, mengikuti ketukan suasana hati Diana yang fluktuatif. Di awal, terasa puitis dan hangat. Di pertengahan meredup dan menggulita. Akhir film ini kembali menghangat.
Kini Kristen Stewart menebus “dosa” masa lalu lewat performa monumental dalam karier sang aktris. Menegangkan sekaligus mengagumkan. Kita melihat kepingan Kristen Stewart di sini. Di saat yang sama, kita yakin bahwa ia bukan Kristen Stewart. Dia adalah Diana. Spencer.
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | None |
Editor | : | Nira Emily |