Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Tak selalu harus punya gaji tinggi untuk bisa berbagi.
Hal tersebut berhasil dibuktikan oleh seorang anggota Brimob bernama Ipda Rochmat Tri Marwoto yang sempat viral pada akhir 2017.
Anggota Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur itu diketahui mengasuh 79 anak tak mampu.
Bersama istrinya, Ipda Rochmat Tri Marwoto menghidupi dan menyekolahkan anak yatim, anak terlantar, hingga anak mantan pecandu narkoba.
Alhasil, Rochmat yang saat itu masih berpangkat Brigpol diganjar penghargaan dari Kapolda Jatim, Irjen Machfud Arifin.
"Anak yang pernah makan satu rumah dengan saya ada 64 anak."
"Ada yang tinggal dua bulan, ada yang tujuh tahun," kata Rochmat, dilansir dari kompas.com.
Pengabdian Ipda Rochmat pada anak-anak terlantar, kurang mampu, dan yatim piatu sudah berlangsung sejak 2007.
Alasan warga Dusun Jati, Desa Klagenserut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, untuk mengasuh anak-anak tersebut ternyata dipicu oleh pengalamannya sendiri.
Ipda Rochmat pernah mengalami kesulitan membiayai kuliahnya di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia di Jakarta, 10 tahun lalu.
Bahkan, saat itu, untuk menutupi kebutuhan kuliah, dia harus bekerja sampingan sebagai tukang ojek.
"Saat kuliah di Jakarta, saya bekerja sampingan menjadi tukang ojek dari pukul 15.00 sampai pukul 21.00."
"Dari hasil ojek, saya mendapatkan tambahan pendapatan Rp 7.000 hingga Rp 12.000," kata Rochmat.
Pengalaman pahit itu yang membuat Rochmat berjuang tak hanya membiayai sekolah, tapi juga kebutuhan hidup anak-anak asuhnya.
Perjuangan yang dilakukan Rochmat itu berlangsung selama lebih dari 10 tahun.
"Kalau anak-anak mau sekolah sampai perguruan tinggi, ya saya siap tanggung biayanya."
"Dari mereka, kini ada yang sudah jadi polisi, guru, hingga pegawai bank," kata Rochmat.
Namun, tentu saja keinginan tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan.
Apalagi gaji Rochmat per bulannya terbilang pas-pasan.
Dilansir dari Bangkapos.com, dalam sebulan, rata-rata Rochmat harus mengeluarkan biaya Rp 8 juta untuk makan dan uang saku anak asuhnya.
Setiap harinya, Rochmat harus memasak delapan kilogram beras, belum termasuk lauk-pauk yang harus disediakan.
Untuk itulah, Rochmat bersama istrinya membuka aneka usaha.
Usaha yang dibuka yaitu perkebunan, toko kelontong, dan toko buah.
Atas perjuangannya yang luar biasa, Rochmat mendapat penghargaan dari program televisi 'Kick Andy Heroes' di bidang sosial pendidikan.
Selain itu, Rochmat juga sering diundang wawancara di televisi.
Terakhir, tanggal 16 November 2017 bertepatan dengan Hari Brimob, Rochmat didaulat hadir pada acara 'Hitam Putih' di Trans TV.
Baca Juga: 'Kita Takut!' Situasi Serangan Rusia Kian Mencekam, WNI di Ukraina Minta Bantuan Presiden Jokowi
Selain itu, Rochmat juga pernah mendapat penghargaan berupa pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) dari Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Selain menerima penghargaan, saat itu Brigpol Rochmat diundang makan siang bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
(*)
Beda Usia Hampir 20 Tahun, Fedi Nuril Tanyakan Hal Ini ke Amanda Manopo Sebelum Lakoni Adegan Romantis
Source | : | Kompas.com,Bangkapos.com |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ayu Wulansari K |