Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Sindrom progeria Hutchinson-Gilford merupakan sindrom yang ditandai dengan perkembangan gen yang tidak lazim dan menyebabkan seseorang menua dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Meski fenomena ini langka terjadi, tetapi beberapa bayi lahir dengan sindrom ini, salah satunya seperti yang terjadi di Bangladesh.
Dikutip dari GridPop.ID, bayi tersebut lahir dengan wajah yang lebih tua layaknya usia 80 tahun, kulitnya tampak kerutan besar-besar.
Di samping itu, bagian tubuhnya juga ditumbuhi bulu yang sangat lebat dan tak lazim.
Beruntung, kedua orang tua bayi laki-laki tersebut akan menerima putranya seperti apa adanya dirinya.
Akan tetapi bayi dengan kelahiran seperti ini akan menghadapi kesulitan di kemudian hari.
Bayi dengan sindrom langka ini sering tidak dapat hidup normal karena tubuh mereka terus menerus menua dengan cepat, mereka jarang bertahan hidup di luar usia 13 tahun.
Dalam banyak kasus, bayi dengan sindrom ini biasanya dikurung di dalam rumah untuk mencegah bullying dari anak-anak yang lainnya.
Hingga saat ini, dokter yang menangani belum memiliki solusi atas pengobatan yang harus dijalani bayi ini.
Berbeda dengan bayi yang mengidap sindrom progeria Hutchinson-Gilford, seorang bayi dengan sindrom serupa bernama Tomm Tennent justru tumbuh dengan sangat baik dan penampilannya bikin syok ketika dewasa.
Belasan tahun hidup dengan kulit keriput di sekujur tubuh bak kakek-kakek, bayi laki-laki ini nyatanya mendapat mukjizat dari Sang Kuasa.
Bagaimana tidak, dulunya kerap dihina sebagai bayi yang menyeramkan lantaran berkulit keriput, saat dewasa bocah laki-laki ini justru berubah sangat tampan.
Dikutip Grid.ID dari Serambinews.com, Minggu (6/3/2022), yang melansir Eva.vn, Tomm Tennent dikatakan sebagai satu-satunya anak di dunia yang lahir dengan kondisi kulit cukup unik.
Anak itu lahir tahun 1993, di Australia Tenggara.
Orang tua Tomm awalnya tak menyangka anak mereka akan terlahir berbeda.
Begitu Tomm terlahir ke dunia, banyak orang terkejut dengan kondisi yang dialami oleh bayi Tomm.
Geoff Tennent, ayah Tom mengatakan pada 60 Minutes Australia.
"Ketika bayi itu lahir, saya terkejut, saya tak mengira bayi yang baru lahir memiliki kondisi seperti itu."
Sedangkan Debbie Tennent, ibu Tomm mengatakan, "Hati saya dipenuhi rasa takut dan khawatir, tetapi pada saat yang sama saya merasa senang, saya memeluk bayi itu."
Bagi peneliti ilmiah, kondisi Tomm masih menjadi misteri.
Mereka tidak bisa menemukan penyebab kulit Tomm menjadi keriputan, dan bahkan tak mengetahui obatnya, jadi membiarkannya hingga dewasa.
Karena kondisinya yang aneh, Tomm menjadi perhatian ilmuwan, para ahli melakukan penelitian padanya.
Mereka menginvestasikan waktu dan uang untuk mempelajari kasus bocah tersebut.
Secara total Tomm menghabiskan waktu 2 setengah bulan di pusat medis, di mana bocah itu menjalani pemeriksaan dan analisis.
Para ilmuwan menghadapi tantangan yang sangat besar, karena Tomm adalah anak pertama yang lahir di dunia dengan kondisi ini.
Mereka kemudian menemukan bahwa kondisi Tomm mirip dengan Shar Pei di China dan membuatnya menemukan sedikit jawaban.
Para ilmuwan menemukan konsentrasi asam hialuronat yang ditemukan pada kulit Tomm.
Hal itu juga terjadi pada kulit Tomm yang 100 kali lebih tinggi daripada rata-rata orang biasa.
Namun, konsentrasi asam hialuronat akan berangsur-angsur menghilang seiring pertumbuhan usia dan kulitnya akan menjadi normal.
Oleh sebab itu, dokter membiarkannya dan berdoa kondisi Tomm akan segera membaik seiring berjalannya waktu.
Alhasil, saat tom beranjak dewasa mulai dari anak-anak kulit keriputnya berangsur menghilang.
Saat ini kondisinya mulai membaik, beberapa kerutan di dahi, perut, pergelangan tangan dan kaki menjadi lebih baik.
Dr. Andrew Ramsden, mengatakan, bahwa kondisi Tomm akan semakin membaik ketika dewasa.
Bahkan bayi menyeramkan itu ternyata justru tumbuh menjadi seorang pria yang tampan.
Sementara ibunya Debbie yang bekerja di toko roti menceritakan, ada seseorang yang pernah mengatakan padanya.
"Bagaimana Anda bisa membawa seorang anak dalam kondisi seperti ini di depan umum."
"Anak itu harus disimpan di rumah dan saya sangat hancur," kata Debbie.
Tomm yang beranjak dewasa juga pernah ditanya oleh reporter, tentang perasaan teman-temannya kepadanya.
Lalu Tomm menjawab, "Tidak, mereka teman saya tidak terlalu peduli tentang penampilan."
"Terkadang mereka mengatakan, saya terlihat hebat dan terkadang mereka juga tidak mengatakan apapun," katanya.
Sedangkan orang tua Tom sangat bangga dengan anaknya, dan dia juga seorang anak yang berprestasi di sekolahnya.
Orang tua Tomm juga mengatakan, mereka tidak menyembunyikan apapun dari anaknya.
Mereka percaya tentang kondisinya, percaya bahwa kondisi akan semakin membaik seiring bertumbuhnya usia.
(*)
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta
Source | : | Serambinews.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari K |