Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Bagi masyarakat Indonesia, mengonsumsi teh saat sahur atau berbuka puasa adalah hal yang biasa.
Meneguk teh saat berbuka puasa seolah bisa langsung menghilangkan dahaga setelah seharian berpuasa.
Apalagi minuman ini juga kaya akan manfaat kesehatan.
Mengutip Kontan.co.id, antioksidan dan senyawa di dalam teh dikenal bisa Mencegah kanker.
Bahkan, minum teh hitam secara teratur bisa mengurangi risiko kanker kulit, loh.
Akan tetapi, ada satu hal yang perlu diketahui tentang kebiasaan minum teh, khususnya saat berbuka puasa.
Perlu diketahui kalau teh memiliki efek diuretik atau menyebabkan tubuh ingin sering buang air kecil.
Nah, kondisi ini bisa membuat tidak nyaman apabila sedang menjalankan ibadah puasa karena memicu dehidrasi.
Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, menjelaskan kalau kita sebaiknya membatasi asupan teh atau kopi saat bulan puasa.
“Masyarakat Indonesia sukanya ngeteh. Jadi boleh tetap minum teh saat puasa asal tidak terlalu sering, terlalu banyak, atau terlalu kental karena bersifat diuretik. Kopi juga hampir sama,” kata dr. Dien seperti Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Kemudian, minum es teh saat berbuka puasa juga bisa mengganggu pencernaan.
Sebab minum air dingin saat perut kosong bisa memicu kontraksi lambung.
Parahnya, minum es teh juga bisa menyebabkan seseorang menjadi gampang sakit.
Sebab minum air dingin menyebabkan produksi lendir yang berlebihan di dalam tubuh.
Kondisi tersebut bisa menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga kita akan lebih mudah sakit.
Lebih lanjut, kebiasaan minum teh saat makan pun bisa mengganggu penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
Kandungan asam tanin dan polifenol dalam teh dapat mengganggu penyerapan protein dan zat besi.
Padahal, tubuh kita membutuhkan protein dan zat besi untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan, kan?
Itulah alasan mengapa kita sebaiknya tidak minum teh baik saat berbuka puasa atau makan sahur.
Lantas, kapan waktu terbaik minum teh ketika bulan Ramadan?
Kepala Unit Gizi RS JIH Solo, Himaa Aliya, S.Gz, menjelaskan sebaiknya minum teh satu atau dua jam sebelum atau sesudah makan.
Hal ini agar zat yang ada di dalam teh tidak mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan.
Kalau mau minum teh saat malam hari juga tidak menjadi masalah, asalkan perhatikan asupan gulanya.
Sebab kinerja sistem pencernaan pada malam hari tidak semaksimal pada siang hari, sehingga dikhawatirkan bisa menyebabkan gula tidak terurai.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |