Grid.ID - Indonesia merupakan salah satu negara penghasil biji kopi terbesar di dunia. Bahkan, berdasarkan data Organisasi Pangan dan Agrikultur Dunia (FAO) pada 2017-2018, Indonesia tercatat sebagai penghasil biji kopi terbesar keempat setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.
Sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki iklim yang sangat ideal untuk perkebunan kopi. Oleh karena itu, wilayah yang berada di garis khatulistiwa sering dijuluki 'sabuk biji kopi'.
Uniknya, setiap daerah di Indonesia menghasilkan biji kopi dengan cita rasa dan karakteristik yang berbeda. Beberapa jenis kopi hasil petani Indonesia pun sudah dikenal sampai ke mancanegara, seperti kopi gayo, toraja, flores bajawa, kintamani, dan kopi kothok.
Melihat besarnya potensi itu, Harris Hartanto Tan dan rekannya, Norita Chai, terdorong untuk mendirikan kedai kopi Coffeenatics pada 2015. Kedai kopi tersebut terinspirasi dari coffee culture atau budaya kopi yang mereka amati di Melbourne, Australia.
Baca Juga: Survei Ipsos Ungkap Tiga E-Commerce Terpopuler pada Kuartal Terakhir 2021, Apa Saja?
Menurut mereka, dengan melimpahnya produksi biji kopi, Indonesia juga bisa memiliki budaya kopi yang sangat kuat. Namun, belum banyak yang mengembangkannya sebagai produk kopi berkualitas atau specialty coffee.
Alasan itulah yang memotivasi Harris dan Norita untuk kembali ke Medan, Sumatera Utara dan membuat Coffeenatics.
Berbeda dengan kedai kopi pada umumnya, Coffeenatics tidak hanya menjual kopi. Bisnis lokal ini juga menjual berbagai kebutuhan serta peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kopi seperti mesin kopi, drip scale atau timbangan, hingga saus dan sirup untuk pembuatan kopi.
Mulanya, Coffeenatics hanya melakukan penjualan secara offline. Namun, seiring makin berkembangnya platform e-commerce, Harris dan Norita menyadari bahwa masa depan bisnisnya bakal lebih menjanjikan jika mampu beradaptasi dengan melakukan penjualan secara online.
Baca Juga: Arti Mimpi Tentang Burung Bisa Jadi Tanda Akan Dilamar atau Menikah, ini Penjelasannya
Oleh karena itu, mereka mulai memasarkan produknya secara online lewat salah satu platform e-commerce, yakni Tokopedia. Tokopedia dinilai memiliki beragam program bagi pegiat usaha lokal untuk memperluas jangkauan bisnisnya melalui inisiatif Hyperlocal.
Bisnis kopi milik Harris dan Norita itu pun berhasil berkembang. Bahkan, pada masa pandemi Covid-19, Coffeenatics tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga meningkatkan jumlah penjualan hingga berkali-kali lipat.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |