Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Masih ingat dengan sosok anggota Kopassus, Serda Yusdin, yang tewas tertembak di Papua?
Status terakhir yang ditulis Serda Yusdin di media sosial sebelum tewas bak menyiratkan pesan terakhirnya untuk sang kekasih.
Peristiwa tewasnya Serda Yusdin serta dua rekan lainnya, yakni Serda Mirwariyadin dan Serda Siswanti Bayu Aji, sempat jadi sorotan.
Tiga anggota Kopassus itu tewas tertembak saat melakukan adu tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Nduga, tahun 2019 lalu.
Melansir dari TribunLuwu.com (8/3), kontak senjata antara anggota TNI dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Nduga, kembali terjadi, Kamis (7/3/2019) siang.
Tiga anggota TNI tewas dalam baku tembak yang terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua pada pukul 12.20 WIT.
Kabar itu pertama kali disampaikan petugas piket Hub Makodim 1702/JWY, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Dia mendapat informasi dari Pos Distrik Mbua (Bravo 3) yang terhubung dengan Pos Yigi (Bravo 4) terkait adanya kontak tembak antara Tim Satgas Nanggala 19 dengan kelompok KKSB Nduga.
Lokasi kontak tembak tepatnya pada titik CO. 0330-3181.
Dalam kontak tembak tersebut satu anggota dari tim Nanggala 19 terkena luka tembak di perut.
Sementara itu, dilaporkan pula total sudah ada tiga anggota TNI gugur di daerah penugasan Papua Nanggala ketika mereka dikepung oleh 50 anggota KKSB.
Mereka adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanti Bayu Aji.
Salah satu korban, Serda Yusdin, merupakan warga Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Dia adalah anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus), salah satu pasukan elit milik TNI AD.
Keluarga Serda Yusdin yang dihubungi membenarkan anggota keluarganya yang bertugas di Nduga tewas tertembak KKSB.
"Tadi siang kami baru saja mendapat kabar duka dari Papua."
"Keponakan kami, Serda Yusdin meninggal setelah ditembak pemberontak di sana," kata Samsir Dumang yang juga Kepala Desa Pongko.
"Sudah ada telepon dari Jakarta yang mengabarkan soal kematian Serda Yusdin," katanya.
Sementara itu, mengutip dari unggahan di Instagram @makassar_iinfo, semasa hidup Serda Yusdin rupanya termasuk aktif di media sosial Facebook.
Nampak Serda Yusdin sempat memposting dan menuliskan status di dinding Facebook pada 20 Februari 2019 lalu.
Ia memposting foto kekasihnya yang diketahui bernama Atik Candrawaty dengan caption yang romantis.
"Menantilah dengan sabar walaupunku tanpa kabar (emoji) Atik Candrawaty," tulisnya.
Kekasih Serda Yusdin, Atik Candrawaty pun sempat mencurahkan kesedihannya di media sosial.
Melalui Facebooknya, Atik Candrawaty memposting foto berdua dengan Serda Yusdin saat masih hidup tengah tertidur lelap di bahunya.
"Bobo yang tenang sayang, bahuku selalu menopangmu," tulis Atik Candrawaty.
Atik Candrawaty juga menyampaikan bahwa Serda Yusdin hanya pergi selama 10 hari untuk bertugas.
Namun takdir berkata lain ketika Atik Candrawaty harus menerima Serda Yusdin pulang untuk selama-lamanya.
Ia pun menyampaikan masih belum bisa menerima rasa kehilangan dari peristiwa nahas tersebut yang menewaskan kekasihnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribun luwu,Grid Pop |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |