Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kasus tabrakan sejoli Nagreg kini memasuki babak baru.
Kecelakaan yang terjadi pada 8 Desember 2021 itu akhirnya disidangkan.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Rabu (16/3/2022), dalam persidangan tersebut, terkuak beberapa fakta mengejutkan.
Dua anak buah Kolonel P, yakni Koptu Ahmad Sholeh dan Kopda Andreas Dwi Atmoko sempat menolak perintah untuk membuang jasad korban.
Namun, Kolonel P meminta agar dua anak buahnya tidak cengeng dan langsung melaksanakan perintahnya.
"Itu anak orang pasti dicariin sama orang tuanya, mending kita balik," kata Oditur Militer Kolonel Sus Wirdel Boy membacakan naskah kronologi.
Meski berkali-kali memohon untuk membawa korban ke rumah sakit atau puskesmas terdekat, akhirnya Kopda Andreas dan Koptu Ahmad Sholeh pun tak kuasa menolak perintah.
Bahkan, Kolonel P sempat mengatakan bahwa sebelumnya ia telah mengebom rumah, namun tak ada yang mengetahuinya hingga saat itu.
Hal itulah yang membuat Kolonel P akhirnya memilih untuk menutupi kecelakaan tersebut dengan membuang jasad korban.
Tak hanya itu, Kolonel P juga meminta agar dua anak buahnya tidak cengeng.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |