Grid.ID - Biasa disebut sebagai lemak jahat, santan bisa berubah anti kolesterol hingga lemak jahat dan punya manfaat baik untuk tubuh.
Tidak heran jika banyak masakan olahan santan yang akhrinya jadi barang haram untuk orang-orang dengan kondisi tertentu.
Namun kini tidak lagi perlu khawatir, santan dijamin berubah jadi punya manfaat anti kolesterol dan lemak jahat dengan cara dan langkah tambah bahan ini.
Selama ini santan memang dikenal tinggi kolesterol.
Bahkan, banyak orang jadi menghindari santan karena hal ini.
Ya, memang tidak salah sih, banyak orang langsung naik kolesterolnya begitu selesai mengonsumsi santan.
Namun ternyata, hal ini bukan terjadi karena salah santannya semata, lo.
Karena itu, coba deh mulai sekarang masak santan ditambahkan 1 bahan murah meriah ini.
Dijamin efeknya bisa bikin santan gak jadi kolesterol.
Santan Wajib Dimasak Bareng Bahan Ini
Ya, santan termasuk bahan makanan sumber lemak.
Namun, santan termasuk lemak yang baik.
Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.
Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan.
Karena itu, kalau mau santan yang sehat dan tidak bikin kolesterol, santan sebaiknya dimasak bersama sayur-sayuran.
Misalnya seperti di dalam lodeh atau dibuat gulai daun singkong.
Dengan begini, kandungan lemak di dalam santan tidak berubah menjadi lemak jahat.
Bahkan, menurut para peneliti tersebut, lemak dalam minyak kelapa memiliki khasiat penyembuhan.
Menurut mereka, jenis lemak yang berbahaya untuk tubuh adalah jenis minyak dengan rantai panjang.
Sementara, jenis lemak yang ada di minyak kelapa adalah lemak dengan rantai pendek hingga menengah.
Jadi, lemak pemicu kolesterolnya tidak sejahat lemak hewani.
Satu hal yang pasti, lemak yang berbahaya adalah lemak yang tidak dibakar menjadi energi.
Dibandingkan lemak hewani, lemak nabati pada santan lebih mudah dibakar agar tidak bertumpuk di dalam tubuh.
Karenanya, cara paling mudah untuk mencegah bahaya kolesterol dalam santan adalah dengan melakukan aktivitas fisik yang cukup.
Lakukan olahraga setelah konsumsi santan supaya kita terhindar dari bahayanya.
Penyebab Santan Jadi Racun
Pernahkah Anda dengar isu kalau santan bisa menyebabkan kolesterol?
Katanya, makan satan bikin leher langsung pegal.
Tapi, ada juga isu yang menyebut kalau santan tidaklah mengandung kolesterol.
Santan baru jadi kolesterol kalau sampai pecah saat dimasak.
Ternyata, isu kalau santan pecah jadi penyebab kolesterol adalah hoax.
Tapi, isu kalau santan awalnya adalah makanan yang sehat adalah sebuah fakta.
Soalnya, semua bahan yang datang dari alam ini pasti baik dan punya manfaat untuk tubuh, lo.
Yang bikin salah dan berbahaya kadang justru dari cara pengolahan kita.
Misalnya saja, santan ternyata jadi berkolesterol kalau kita melakukan kesalahan ini saat memasaknya.
Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.
Namun, santan termasuk lemak yang baik.
Hanya saja, lemak ini bisa berubah menjadi racun berbahaya jika dimasak dengan 3 cara ini.
1. Dimasak lebih dari 3 menit
Dia menjelaskan santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.
Santan kelapa mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, cara memasak yang salah pada kenyataannya bisa bikin lemakpada santan berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, sehingga risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darahdan berbagai risiko berbahaya lainnya juga meningkat berlipat ganda.
Salah satu cara memasak santan yang kerap keliru, yakni dimasak terlalu lama hingga mendidih.
Jadi, saran untuk mengolah santan yang baik adalah jangan dipanaskan terlalu lama jika untuk sayur.
“Santannya bisa dimasukkan terakhir dan jangan terlalu lama di panas. Misal, seperti masak sayur lodeh, jadi yang terakhir dimasukkan adalah santannya,” terang Rista.
Dia menganjurkan, memasak santan tidak dilakukan lebih dari 3 menit agar tidak menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
2. Dipanaskan berulang kali
Selain itu, Rista juga menyarankan masakan yang mengandung santan tidak dimasak atau dihangatkan berkali-kali.
Pasalnya, hal itu akan membuat makanan itu menjadi sumber lemak jahat.
“Apabila masakan yang mengandung santan dimasak berkali-kali akan menimbulkan lapisan minyak. Itulah yang menyebabkan masakan menjadi berbahaya,” jelas Rista.
3. Dimasak dengan bahan lain yang berisiko timbulkan kolesterol
Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.
Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan.
Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk.
Dia memberi gambaran, sering mengonsumsi masakan bersantan yang dengan nasi porsi banyak jelas bisa memicu peningkatan berat badan pada seseorang.
Hal itu dikarenakan, nasi mengandung karbohidrat dan gula.
“Misalnya lagi saat puasa ini makan cendol. Udah pakai santan, pakai gula merah juga. Jadi kandungan kalorinya pasti lebih banyak. Sementara, kalori berlebih pasti bikin gemuk,” jelas Rista.
Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.com dengan judul
(*)
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Novika |