Grid.ID - Sosok pawang hujan Rara Istiani Wulandari dalam hajatan MotoGP di Mandalika sempat menjadi sorotan.
Aksi sang pawang hujan yang melakukan ritual di sirkuit menuai pro dan kontra dari banyak pihak.
Namun, di balik hebohnya aksi pawang hujan itu, tak sedikit pula yang menanyakan kinerja BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
Meski sedikit orang yang tahu, rupanya BMKG turut andil dalam perhelatan ajang MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022) lalu.
Melansir dari laman Tribunnews, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Gunawanto sempat memberikan penjelasan terkait fenomena pawang hujan yang ramai jadi perbincangan di ajang balap itu.
Guswanto mengatakan keberadaan pawang hujan itu merupakan bagian dari kearifan lokal yang ada di tengah masyarakat.
Meski pun secara saintis apa yang dilakukan pawang hujan itu tak dapat dijelaskan dengan ilmu pasti.
Kendati begitu, Guswanto turut mengungkap peran BMKG yang tak banyak orang ketahui.
"Namun untuk BMKG sendiri sebenarnya memiliki (perkiraan) sendiri. Kalau kita liat fenomenanya kemarin sejak 3 hari yang lalu, tanggal 17, 18, 19 itu sudah diprakirakan BMKG, bahwa di Mandalika itu akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat," ungkap Guswanto saat ditemui awak media di Gedung Kura-kura DPR RI, Senin (21/3/2022).
Sementara pada saat perhelatan akbar itu dimulai, BMKG juga telah memprediksi akan turunnya hujan di Mandalika.
"Kemudian tanggal 20 (Maret) diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir, kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit sikontropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika," tambahnya.
Sehingga, Guswanto mengatakan turunnya hujan di Mandalika sudah lebih dulu diperkirakan BMKG.
"Dan buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berenti juga (hujannya,red)," ucapnya.
Ia juga mengatakan bahwa berhentinya hujan kala itu bukan lantaran ulah sang pawang.
Sebab menurut perkiraan BMKG, hujan memang berhenti diwaktu-waktu tersebut.
"Jadi sebenarnya kemarin waktu berhentinya, itu bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai. Kalau dilihat prakiraan lengkap di tanggal itu memang selesai di jam itu. Kira-kira jam 16.15 WITA, itu sudah selesai, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan. Kalau diliat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kita miliki BMKG," pungkasnya.
Kendati begitu, penjelasan BMKG terkait hujan di Mandalika itu pun menuai pro dan kontra.
Tak sedikit netizen yang menilai BMKG kalah pamor dengan pawang hujan yang belakangan dielu-elukan cukup banyak orang.
Hal ini seperti yang terlihat pada unggahan Instagram @lambe_turah, Senin (21/3/2022).
"Dibalik kearipan lokal... Geser biar paham," tulis @lambe_turah.
desisu***aliah bmkg kalah pamor sama pawang
ren***mdr Merasakan tersaingi kah?
alvi***jayanto Tpi tidak di akui hahahhaa
vi***ifky Tetep mbK Rara yg viral international
vid***ifky Tetep mbK Rara yg viral international
ark***ita Aku tetep BMKG, tpi tetep mghargai pawangnya kok aku
te***ando_ Ini lebih lojiss
alex***ey2 Anggap aja bmkg bekerja dibalik layar biar pawang hujan yang jadi pemerannya.
(*)