Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Angelina Sondakh merasa pilu ketika melihat sang buah hati, Keanu Massaid.
Pasalnya, selama hampir 10 tahun, Angelina Sondakh meninggalkan buah hatinya lantaran harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik penjara.
Hal itu membuat Angelina Sondakh berpikiran bahwa dia bukanlah ibu yang baik.
"Dari sudut pandang dalam hati kecil, saya bukan ibu yang baik karena saya meninggalkan Keanu terlalu lama," ujar Angelina Sondakh ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2022).
Terlebih, sebelum Angelina Sondakh masuk penjara, sang putra harus terlebih dahulu kehilangan ayahnya untuk selama-lamanya.
"Keanu tidak bersalah sama sekali. Keanu terlahirkan 1,5 tahun ditinggal meninggal oleh ayahnya kemudian di usia 2,5 tahun harus berpisah sama saya," ujar Angelina Sondakh menangis pilu.
Kondisi sang putra yang ditinggalkan kedua orangtuanya pun menjadi beban psikologis tersendiri untuk Puteri Indonesia 2001 itu.
"Itu menjadikan beban psikologis bagi saya yang membuat saya sangat menyesal," katanya.
"Jadi, mudah-mudahan ya doanya," katanya.
Perempuan asal Sulawesi Utara ini pun teringat kembali akan janjinya kepada mendiang sang suami.
"Saya juga pernah berjanji sama almarhum mas Adjie bahwa saya akan take care of the children," katanya.
Namun, lantaran harus menjalani hukuman di balik jeruji besi, Angelina Sondakh merasa tak bisa menepati janjinya pada Adjie Massaid.
"Ketika saya masuk ke dalam penjara kan saya kehilangan momen itu," lanjutnya.
Perempuan yang akrab disapa Angie ini pun meminta doa agar bisa memperbaiki kesalahannya di hadapan sang anak kandung, Keanu Massaid juga dua putri sambungnya, Zahwa dan Aaliyah Massaid.
"Insya Allah mudah mudahan saya mohon doanya agar saya bisa menebus kesalahan saya sama anak-anak bukan cuma keanu tapi juga pada Zahwa dan Aaliyah," tutup Angelina Sondakh.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angelina Sondakh keluar dari balik jeruji besi pada 3 Maret 2022 lalu.
Angelina Sondakh yang merupakan terpidana kasus korupsi itu menghabiskan waktu 9 tahun 10 bulan 5 hari di balik jeruji besi.
(*)
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Nesiana |