Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Bulan puasa Ramadan 2022 kini telah tiba, tentu seluruh umat Muslim tengah menunaikan ibadah puasa.
Nah, es buah dan kolak bak menjadi menu berbuka puasa Ramadan 2022 yang wajib terhidang di atas meja.
Namun, siapa sangka jika berlebihan dalam berbuka puasa Ramadan 2022 dengan es buah dan kolak, justru bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan tubuh?
Padahal, es buah dan kolak juga mengandung buah-buahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Lantas, mengapa es buah dan kolak bisa menimbulkan bahaya?
Nah, dikutip Grid.ID dari TribunHealth.com pada Minggu (3/4/2022), Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz mengatakan bahwa sebenarnya berbuka puasa dengan es buah dan kolak tidak dilarang.
Menurutnya, buah-buahan yang terdapat dalam es buah dan kolak memang bermanfaat baik untuk kesehatan tubuh seseorang setelah satu hari berpuasa.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menyajikan es buah dan kolak ini.
Ya, Radyan menjelaskan bahwa sebaiknya es buah dan kolak ini tidak lagi ditambah dengan sirup, pemanis buatan, atau susu kental manis.
Pasalnya, buah sudah memiliki kandungan gula tersendiri.
Sehingga, jika masih ditambahkan berbagai macam pemanis, maka kita akan terlalu banyak mengonsumsi kandungan gula yang sangat manis.
"Karena buahnya sudah bagus dan sudah terkandung gula juga, lalu kita menambahkan sirup, susu kental manis, pemanis dari Nata de coco, nah itulah yang jadi salah," ujarnya.
"Kalau mau manis, cukup pilih salah satu saja. Misalnya ditambah sirup saja atau cukup buahnya saja tambah ditambahi macam-macam enggak apa-apa," lanjutnya.
Ia juga menjelaskan bahwa jika ingin mengonsumsi susu, maka tidak dianjurkan untuk memilih susu kental manis.
Susu segar yang berasal dari susu sapi akan lebih baik jika dikonsumsi tubuh.
Sedangkan, dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Minggu (3/4/2022), mengonsumsi terlalu banyak kandungan manis ini bisa berakibat buruk bagi tubuh.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis bisa menimbulkan rasa gelisah dan cemas, kerusakan gigi, hingga memperburuk nyeri sendi.
Tak hanya itu, hal ini juga bisa menyebabkan kerusakan hati hingga penuaan kulit.
Jika dalam jangka pendek, hal ini dapat menyebabkan timbulnya jerawat dan penambahan berat badan.
Lalu, dalam jangka panjang, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan diabetes dan penyakit jantung.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,Tribunhealth.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |