Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Malam pertama salah satu hal yang akan dilalui oleh pasangan suami istri.
Di samping itu, malam pertama biasanya menjadi hal yang berkesan bagi pasangan yang baru saja menikah.
Namun, malam pertama justru menjadi hal yang mengecewakan dan pengalaman buruk untuk salah satu wanita di desa Chhkues di provinsi Prey Veng, Kamboja.
Betapa tidak, wanita tersebut menyadari bahwa dirinya menghabiskan malam pertama dengan lelaki yang bukan suaminya.
Hal tersebut karena seorang remaja bernama Chhoen Chanseng nekat masuk ke kamar pengantin yang baru saja menikah tersebut.
Mengutip Grid.Pop, Jumat (8/4/2022), Chhoen Chanseng merupakan orang paling dibenci di kampungnya.
Buruknya, pengantin wanita sudah tidur sendirian di kamar sedangkan suaminya masih di luar menyambut tamu sembari acara minum-minuman keras hingga ia mabuk tak sadarkan diri.
Saat itulah Chhoen Chanseng meniduri pengantin wanita tersebut.
Sampai pagi berikutnya pengantin wanita itu menemukan bahwa ada pria lain yang tidur dengannya saat malam pertama.
Ia lantas menjerit hingga keluarganya bergegas datang menolongnya.
Chhoen Chanseng kemudian ditangkap dan diserahkan ke polisi.
Hal serupa juga pernah terjadi pada seorang wanita yang tinggal di Napha, kota Bach Sac, provinsi Guangxi, China.
Wanita tersebut sangat terkejut karena menghabiskan malam pertamanya bersama lelaki yang bukan suaminya.
Hal tersebut bermula ketika wanita tersebut bersama suaminya menjalani resepsi pernikahan yang megah dengan jumlah tamu mencapai ribuan.
Setelah puas berhubungan badan pada malam pertama, pengantin wanita kaget saat bangun dan tahu bukan suaminya, siapa dia pria itu?
Padahal, pengantin wanita itu mengharapkan pada malam pertama itu ia berhubungan badan dengan suaminya untuk mempersembahkan keperawanannya.
Sungguh malapetaka menimpa pengantin wanita itu, ternyata pria yang berhubungan badan dan merenggut keperawanannya bukanlah suaminya.
Siang itu, pengantin wanita dan pengantin pria menjalani resepsi pernikahan yang megah dengan jumlah tamu mencapai ribuan.
Hari itu, resepsi pernikahan diadakan di rumah pengantin pria, dan pengantin pria sudah menyediakan kamar pengantin dengan dekorasi romantis.
Kamar pengantin itu disediakan pengantin pria untuk menjalani malam pertama dengan istri tercintanya.
Namun, kenyataan bertolak belakang dengan yang diharapkan pengantin pria.
Istrinya malah berhubungan badan dengan pria lain pada malam pertama itu.
Bahkan, itu bukan di kamar pengantin yang ia siapkan untuk malam pertama.
Mengutip Tribun Pekanbaru, resepsi pernikahan itu berlanjut hingga tengah malam.
Berbagai acara digelar dan dilengkapi dengan minuman keras sehingga teman pengantin pria banyak yang mabuk, termasuk pengiring pengantin pria.
Saat hampir tengah malam, para pengirim pengantin pria memasuki kamar mereka dalam kondisi mabuk.
Tak lama berselang, pengantin pria dan pengantin wanita pun kelelahan dan mau beristirahat.
Pengantin pria pergi lebih awal dan menunggu pengantin wanita nya di kamar pengantin hingga ia tertidur.
Sementara, pengantin wanita yang kelelahan, memasuki kamar yang salah.
Pengantin wanita memasuki kamar pengiring pengantin pria.
Tanpa disadari oleh pengantin wanita itu, ia bercumbu dengan pengiring pengantin pria hingga mereka berhubungan badan layaknya pengantin baru pada malam pertama.
Puas berhubungan badan dengan pria itu, pengantin wanita kelelahan hingga tertidur.
Pengiring pria itu mabuk, jadi dia bebas berhubungan badan meskipun dia tidak tahu siapa wanita di sebelahnya.
Baru keesokan paginya, ketika pengantin wanita membuka matanya untuk bangun, dia menyadari kesalahan yang membawa malapetaka ini.
Melihat dirinya terbaring di ranjang pengiring pria, sang pengantin wanita pun langsung berteriak memanggil orang-orang yang ada di rumah untuk datang.
Si pengantin wanita bersikeras bahwa pengiring pria melecehkannya secara seksual dan memaksa pria itu untuk membayarnya 20.000 yuan (lebih dari 72 juta dong), jika tidak, dia akan pergi ke polisi.
Mendengar itu, pengiring pria itu merasa sangat marah dan kesal.
Dia menegaskan bahwa pengantin wanita yang masuk ke kamar yang salah dan berinisiatif untuk berhubungan badan.
Dia merasa tidak bersalah, jadi jikalau pengantin wanita melapor ke polisi, dia tidak takut.
Tidak dapat menahan rasa frustrasi ini, pengantin wanita dan keluarganya memutuskan untuk memanggil polisi.
Namun, setelah memahami dasar cerita, polisi meyakini bahwa tindakan pendamping tidak termasuk pemerkosaan.
Tidak dapat menerima ini, pengantin wanita terus menuntut di pengadilan setempat untuk menuntut keadilan.
Setelah proses penyelidikan dan persidangan, pengadilan distrik Na Pha mengatakan, penyebab pertama dari kasus salah kamar ini adalah pengantin wanita.
Ia memasuki kamar pengiring pria yang salah dan menganggap pria itu adalah suaminya.
Hal itu dinilai sebagai kemauannya sendiri, tidak ada yang memaksa.
Selama proses itu, pengiring pria tidak memaksa pengantin wanita untuk berhubungan badan dengannya, tetapi dia yang berinisiatif terlebih dahulu.
Meskipun tindakan pengiring pria bukan merupakan pemerkosaan dan tidak melawan hukum, tindakan tersebut tetap dianggap tidak bermoral.
Pengiring pria tidak berniat memperkosa pengantin wanita, apalagi mengancamnya dengan kekerasan.
Si pengantin wanita proaktif, sukarela, dan tidak melawan.
Pada akhirnya, pengadilan memutuskan bahwa pengiring pria tidak bersalah dan tidak harus membayar pengantin wanita .
Hanya karena kebingungan yang tidak perlu, pengantin wanita menyebabkan tragedi bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
(*)
Source | : | Tribun Pekanbaru,Grid Pop |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Mia Della Vita |