Grid.ID - Orang tua perlu memahami bahaya memberikan handphone atau HP kepada anak yang masih kecil.
Buat orang tua yang sibuk memberi akses gadget seperti HP memang mejadi cara praktis agar anak tidak lagi rewel.
Tapi bahaya yang ditimbulkan dari paparan HP pada anak yang masih kecil tidak bisa dianggap enteng.
Seorang ayah harus merasakan penyesalan mendalam karena kebiasaannya memberikan HP kepada putrinya.
Sejak usia 2 tahun sudah kecanduan HP, kini sang ayah hanya bisa pasrah melihat anaknya alami kondisi mengerikan.
Pria pemilik akun Facebook Dachar Nuysticker Chuayduang membagikan pengalamannya melalui sebuah unggahan.
Dachar yang merupakan pria asal Thailand itu memiliki seorang putri yang kini berusia 4 tahun.
Dachar menyadari bahwa ia melakukan sebuah kesalahan besar pada sang putri.
Sejak usia putrinya 2 tahun, Dachar sudah mengenalkannya pada gadget, terutama ponsel dan iPad.
Pola asuh itu nyatanya membuat putri Dachar kecanduan gadget.
Tiap kali tak diizinkan bermain ponsel, sang putri akan kesal, marah, hingga menjerit-jerit.
Karena tak tahan, Dachar akhirnya selalu memberikan ponsel setiap putrinya mulai rewel.
Hal itu dilakukannya agar putrinya kembali tenang dan diam hingga tak menggangung aktivitas Dachar.
Dulu, kebiasaan itu terasa mudah saja dilakukan.
Namun kini, kondisi putrinya membuat Dachar begitu menyesal.
Gadis kecil itu divonis dokter menderita mata malas dengan satu mata miring atau juling, salah satu komplikasi paling serius dari miopi dan astigmatisme.
Akibatnya, di usia yang masih kecil, putri Dachar harus merasakan dinginnya meja operasi.
Dokter memutuskan ia harus menjalani operasi mata sebelum matanya menjadi buta.
Dikutip dari Nakita, penyebab mata malas yang paling umum adalah kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, pembiasan terdistorsi, juga juling.
Dokter juga mengatakan bahwa melihat ponsel dan tablet dari jarak dekat secara instensif lah yang menyebabkan ia menderita gangguan ini.
Menurut hasil penelitian di Korea Selatan, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar atau tablet beresiko besar mengalami mata juling sementara.
Selain durasi pemakaian yang terlalu sering, jarak yang terlalu dekat dengan mata kemungkinan menjadi penyebab gangguan juling atau mata yang tidak searah.
Setelah melakukan operasi, dokter menyarankan agar Dachar membatasi waktu putrinya untuk bermain smartphone, tablet atau menonton layar tivi karena cahaya yang dipancarkan layar perangkat ini akan memengaruhi matanya.
Ponsel dan tablet tidak hanya memengaruhi penglihatannya, tetapi juga membuatnya sulit untuk fokus belajar.
Melalui cerita putrinya, Dachar ingin memperingatkan orang tua lainnya, terutama orang-orang yang memiliki anak kecil agar mereka tidak membiarkan anak-anak mengenal perangkat seluler seperti ponsel pintar, tablet terlalu dini.
Amblyopia atau mata malas terjadi ketika salah satu mata tidak berkembang dengan benar, misalnya salah satu mata rabun jauh dan yang lainnya tidak.
Dalam kondisi ini, otak akan terus memiliki 2 gambar yang akan membingungkan yakni gambar yang buram dan jelas.
Kondisi ini akan membuat kerja otak menjadi ekstra hingga akhirnya otak bisa memilih gambar yang lebih jelas dan menghiraukan gambar yang kabur.
Mata tidak menunjuk pada arah yang sama menjadi penyebab umum mata malas.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, anak berisiko mengalami gangguan penglihatan permanen saat memasuki usia usia 6-10 tahun.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan kebutaan pada mata malas karena otak mengabaikan rangsangan yang dikirim dari bagian mata tersebut.
Otak merasa tidak mendapat rangsangan sehingga lama-kelamaan saraf pada mata malas akan rusak dan menyebabkan kebutaan permanen.
Karenanya, mengatasi kecanduan gadget pada anak memang penting.
Berikut TribunStyle.com merangkum 5 cara mengatasi kcanduan gadget pada anak.
1. Mengurangi secara bertahap
Kecanduan smartphone terjadi karena penggunaannya yang berlebihan.
Cobalah untuk mengurangi penggunaannya dengan cara hanya membukanya ketika ada pesan masuk saja.
Anda juga bisa tidak menggunakan smartphone dalam rentang waktu beberapa jam.
2. Lakukan kegiatan yang tidak melibatkan smartphone
Cara mengatasi kecanduan yang kedua adalah dengan mencari kegiatan lain yang tidak melibatkan penggunaan smartphone.
Jika anda menganggap bahwa semua kegiatan membutuhan smartphone, itulah tanda bahwa anda sudah kecanduan.
3. Kumpulkan smartphone saat berkumpul
Hindarilah menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
Hargai setiap momen berkumpul bersama, dengan cara mengumpulkan semua smartphone.
Dengan begitu momen anda tidak akan terganggu dan kecanduan pada smartphone akan sedikit berkurang.
4. Membuang aplikasi yang membuat ketagihan
Tak jarang mereka yang kencanduan smartphone karena adanya peran aplikasi.
Buang atau hapuslah aplikasi itu agar tidak membuat anda menajdi terus menerus ketagihan untuk membukanya.
Biasanya ini terjadi mereka para gamers.
5. Mengurangi notifikasi
Cara terakhir adalah dengan mengurangi notifikasi terhadap pesan yang masuk.
semakin banyak notifikasi yang muncul, akan semakin membuat anda tertarik kembali menggunakan smartphone.
Cobalah untuk mengatur notikasi pada smartphone anda agar hanya memunculkan hal-hal yang benar-benar penting saja.
Nah itulah lima tips yang bisa anda lakukan untuk dapat mengurangi kecanduang terhadap smartphone.
Selamat mencoba ya.
(Galuh Palupi/TribunStyle)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Penyesalan Ayah Selalu Berikan Ponsel saat Anak Rewel, Kini Sang Putri Tanggung Akibatnya
(*)
Source | : | Tribunstyle |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |