Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, terlebih di bulan Ramadan 2022.
Selain buah dan sayur, penting juga untuk mengonsumsi daging merah, salah satunya daging domba.
Sayangnya, masyarakat Indonesia masih belum menyadari manfaat kesehatan dari daging domba atau lamb.
Malahan, menurut Siti Nur Aini, Trade Development Manager Meat and Livestock Australia (MLA), persepsi masyarakat tentang daging domba masih buruk.
“Persepsi (masyarakat) bahwa daging domba itu punya efek kesehatan yang buruk,” kata Aini dalam acara Lambassador Dine In di Warung Turki Shisha Lounge, Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin (11/4/2022).
Tidak perlu takut mengonsumsi daging domba karena yang dipilih dan diolah dengan tepat justru bisa menyehatkan.
Daging domba diketahui tinggi akan kandungan protein, zat besi, hingga zinc yang sangat diperlukan tubuh, terutama saat berpuasa.
Dengan mengonsumsi daging domba, kita pun akan merasa kenyang lebih lama, terhindar dari penurunan imunitas, hingga anemia.
Baca Juga: Mudah Diolah dan Tidak Berbau, Daging Domba Bisa Jadi Andalan untuk Membuat Banyak Menu!
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi daging domba di bulan Ramadan?
Menurut pakar nutrisi Emilia Achmadi, hal ini bergantung pada jenis daging domba yang akan kita konsumsi.
Misalnya di waktu sahur, Emilia merekomendasikan daging domba dengan potongan kecil hingga daging cincang.
Hal ini lantaran daging yang dipotong kecil lebih mudah untuk dicerna oleh tubuh sehingga tidak akan menyebabkan gangguan pencernaan.
“Kalau mau makan di (waktu) sahur, semakin kecil potongannya semakin bagus, karena gampang diolah. Nggak ganggu pencernaan pas kita puasa,” jelas Emilia.
Sementara itu, potongan-potongan besar seperti steak sebaiknya dikonsumsi di waktu makan malam.
“Kalau kita mau makan steak, yang dagingnya gede-gede lbh bagus pada saat berbuka puasa. Saat makan malam saat pencernaan sudah ready,” lanjutnya.
Kendati demikian, Emilia juga mengingatkan akan pentingnya memperhatikan jeda waktu makan berat dengan waktu tidur.
Terlepas di bulan Ramadan atau bukan, Emilia menganjurkan untuk makan berat 2,5 hingga 3 jam sebelum tidur.
Baca Juga: Mudah Diolah dan Kaya Nutrisi, Simak Kelebihan Daging Domba yang Jarang Orang Tahu yuk!
“Kasih waktu 2.5 sampai 3 jam sebelum tidur. Kalau makan besar terlalu mepet jam tidur, pada saat kita tidur, (sistem pencernaan) kita nggak tidur sebetulnya, karena badan kita kerja keras (untuk mencerna makanan). Jadi kualitas tidurnya kurang,” ungkap Emilia.
Nah, jika jam tidur terganggu, akan lebih mudah terjadi penumpukkan lemak hingga berakibat pada meningkatnya kolesterol.
“Kalau jam tidur terganggu atau kurang, penumpukkan lemak jadi lebih cepat. Orang yang makan malamnya terlalu dekat dengan jam tidur biasanya trigliseridanya tinggi, kemudian deposit lemak di bawah permukaan kulit, kolesterol,” pungkas Emilia.
Diketahui, Australia sendiri adalah salah satu negara pengekspor terbesar daging domba di dunia.
Produknya diolah secara alami, karena domba-domba pilihan diternak secara alami di padang rumput hijau yang subur.
Selain itu, daging domba #TrueAussieLamb juga dibesarkan dengan perpaduan terbaik alam yang meliputi udara bersih, air segar, dan rumput hijau.
Tak hanya itu, daging domba Australia yang beredar di Indonesia juga telah dijamin kehalalannya karena telah mendoapat sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Meat and Livestock Australia (MLA) hadir membantu masyarakat di Indonesia dalam menyediakan kebutuhan daging sapi dan domba Australia yang tentunya halal, berkualitas dan menyehatkan.
Temukan informasi lebih lanjut tentang program seru dari MLA selanjutnya dengan follow Instagram @trueaussieid, Youtube True Aussie Indonesia Official dan website www.trueaussiebeefandlamb.id dan www.lambassador.asia
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |