Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Hari ini, delapan tahun lalu atau 16 April 2014 akan terus terkenang dalam sejarah kelam transportasi Korea Selatan.
Pasalnya, saat itu, kapal feri Sewol yang membawa ratusan penumpang dari Incheon ke Pulau Jeju tenggelam.
Melansir Kompas.com, kapal tersebut membawa 476 orang penumpang dan menewaskan 304 orang yang sebagian besar siswa SMA Danwon.
Ironisnya, siswa SMA Danwon tersebut tengah dalam perjalanan berlibur menjelang ujian.
Sementara itu, 172 orang selamat dari tragedi ini berkat bantuan kapal-kapal nelayan dan kapal-kapal lainnya yang tiba di lokasi 40 menit setelah pasukan penjaga pantai Korsel datang.
Tragedi bermula ketika kapal Sewol melewati Selat Maenggol yang terkenal karena arus air yang kuat.
Sayangnya, meskipun nahkoda kapal sudah berpengalaman, perwira ketiga yang bertugas di anjungan justru belum berpengalaman.
Menurut kabar yang beredar, perwira tersebut melihat kapal yang mengarah ke kapal Sewol dan memerintahkan agar kapal berbelok.
Baca Juga: Sedih, Beri Penghormatan Kepada Korban Tragedi Kapal Sewol, Youngjae GOT7 Nyanyikan Sebuah Lagu
Namun, pengemudi kapal membelokkan kapal terlalu tajam sehingga kapal kehilangan keseimbangan dan kargo kapal bergeser ke satu sisi.
Kapal akhirnya miring dan kemudian mengakibatkan tragedy mengenaskan tersebut.
Ketika kapal mulai tenggelam, kru kapal berulang kali memerintahkan agar penumpang tetap berada di dalam kabin melalui interkom.
Informasi tentang kapal Sewol yang bermasalah ini pertama kali dikabarkan oleh seorang siswa yang menelepon pasukan penjaga pantai.
Saat kapal-kapal pasukan penjaga pantai berdatangan, kapten, kepala kamar mesin, serta perwira pertama dan kedua yang pertama kali diselamatkan.
Sedangkan penumpang dan kru kapal yang ada di dek bawah meninggal dunia karena tenggelam.
Dalam proses hukumnya, Kapten Lee Joon-seok kemudian didakwa melakukan kelalaian dalam bertugas, melanggar hukum kelautan, dan pelanggar lainnya.
Perlu diketahui bahwa berdasarkan undang-undang yang berlaku, kapten kapal harus berada di posnya saat bencana datang.
Namun, Kapten Lee Joon-seok sudah meninggalkan kapal di saat penumpang lainnya masih berada di atas kapal yang tengah tenggelam.
Baca Juga: 9 Selebriti Korea Ini Turut Peringati 4 Tahun Tragedi Tenggelamnya Kapal Feri Sewol
Selain berbelok tajam secara tiba-tiba, hal yang menyebabkan kapal Sewol adalah kelebihan muatan kargo.
Saat tenggelam, kapal Sewol mengangkut 3.608 ton kargo yang merupakan tiga kali lipat lebih berat dari kapasitas.
Traged ini tentunya membuat seluruh masyarakat Korea Selatan berduka, tak terkecuali idola KPOP dan selebriti Korea.
Melansir Soompi, banyak idola dan selebriti di Korea Selatan yang berpartisipasi dalam Yellow Ribbon Campaign dengan mengganti foto profil di sosial media dengan gambar pita kuning atau mengunggah foto pita kuning.
Kampanye ini sendiri bertujuan untuk menyatukan masyarakat Korea yang berkabung melalui keyakinan bahwa “gerakan kecil yang bersatu dapat menciptakan keajaiban yang besar”. (*)
Source | : | Kompas.com,Soompi |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |