Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Belakangan, nama Wirda Mansur kembali trending di Twitter setelah menanggapi video viral sang ayah.
Seperti diketahui, belum lama ini video viral Yusuf Mansur yang marah-marah di saat meeting online ramai diperbincangkan.
Membela ayahnya, Wirda Mansur menyebut video viral Yusuf Mansur itu bukanlah untuk konsumsi publik secara luas.
Ia menjelaskan bahwa video ayahnya yang ramai di media sosial itu merupakan acara internal Paytren.
"Omongan klip yang diambil pada saat itu juga dalam rangka Zoom online internal Paytren, yang omongannya juga ke lingkungan Paytren."
"Ya kayak atasan lagi ngasih briefing ke karyawannya saja gitu ngasih motivasi," tulis Wirda Mansur di Story Instagram, dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Wirda pun mengklaim Paytren sempat mendapat investor besar yang menawar untuk membeli saham Paytren sebesar Rp 4 triliun.
"Jadi perkara Rp 1 triliun mah nggak ada apa-apanya. Valuasi Paytren saat ingin dibeli saja Rp 4 triliun. Real omongan, demi Allah, bulan puasa juga."
"Bukan ngarang dan ngada-ngada. Kalau perlu gue buka kartu siapa yang beli Paytren. Sok gue buka," jelas Wirda.
Namun berangkat dari hal itu pula, daftar impian Wirda Mansur yang ingin dicapai dalam waktu 10 tahun tersebar di media sosial.
Sontak, Wirda Mansur kian jadi perbincangan hangat warga Twitter mengutip dari Tribunnews.com.
Alih-alih mendapat pujian, putri Widra malah banjir cibiran karena daftar keinginannya yang dianggap tak masuk akal.
Menanggapi hal ini, seorang praktisi graphology (ilmu membaca karakter) bernama Santo mengungkapkan hasil analisis yang diperoleh dari tulisan tangan Wirda Mansur.
Lewat tulisan tangan pada huruf y, g, p, f, j lower pendek dan dominan numpuk di tengah serta tidak memanjang ke bawah, Santo melihat sosok Wirda Mansur adalah orang kurang berambisi.
Wirda juga anak rumahan yang lebih suka bersantai dan tidak senang dengan situasi yang acak atau tidak sistematis.
Lanjut pada cara Wirda Mansur menulis huruf t.
Palang huruf t yang ditulis Wirda Mansur rendah, yang artinya seseorang itu akan bermain aman dengan mereduksi goalnya menjadi lebih rendah.
Tak hanya itu, Wirda juga punya sifat mudah emosi, dilihat dari caranya menulis huruf i dan j yang disertai titik di atas.
Namun, hal ini dirasa wajar mengingat Wirda Mansur masih tergolong remaja.
Lebih lanjut, Santo juga menyebutkan beberapa sifat positif yang ada dalam diri Wirda Mansur.
Ia melihat pribadi Wirda Mansur yang jujur dan to the point dilihat dari bentuk huruf O dan angka nol lebar yang ditulisnya.
Namun, terkadang seseorang dengan gaya penulisan seperti itu seringkali tidak peduli dengan perasaan orang lain.
Melihat huruf m dan n yang ditulis Wirda dengan gundukan rata (tidak berbentuk sudut tajam) menunjukkan bahwa ia punya sikap cekatan.
Ia juga disebut punya pribadi yang toleran (menerima perbedaan) karena caranya menulis huruf e dengan bulat.
Selain toleran, Wirda Mansur juga cenderung berpikir independen.
Dalam berpikir dan bertindak, sang penulis selalu percaya dengan ide atau gagasan sendiri daripada orang lain.
Terakhir, Santo menyoroti gaya penulisan Wirda pada huruf s.
Santo menyebut Wirda Mansur termasuk orang yang memiliki imun rendah lantaran huruf s yang ditulisnya berbentuk pipih.
Buruknya, seseorang yang seperti Wirda Mansur ini cenderung kesulitan dalam melihat kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Tak hanya itu, seseorang dengan penulisan huruf s sebagaimana dijelaskan di atas juga kesulitan untuk menerima kesalahan orang lain.
Sebelumnya, Wirda Mansur tampak tak acuh dengan berbagai cibiran yang datang terkait dugaan dirinya melakukan pembohongan publik soal status pendidikannya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng,Tribun Jatim |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |