Grid.ID - Ayu Larasati merupakan perupa keramik perempuan yang cukup produktif membuat pottery atau keramik yang biasa digunakan sehari-hari, seperti mangkuk dan gelas.
Ia mengenyam pendidikan di jurusan Desain Industri di Ontario College of Art and Design (OCAD University), Kanada.
Setelah lulus, ia bekerja di sebuah perusahaan desain dan manufaktur yang mengerjakan desain produk dan furnitur untuk berbagai perusahaan seperti McDonalds, Carnival Cruise Lines, dan Days Inn Hotels.
Pada tahun 2014, Ayu memutuskan untuk kembali ke tanah air.
Keputusannya meninggalkan pekerjaan tersebut demi menjadi seniman keramik ternyata membuahkan hasil yang manis.
Baca juga : Gemas! Seniman Bikin Proyek Mini Origami yang Super Cute
Kebiasaannya mengunggah foto-foto hasil karyanya ke media sosial, ternyata mendapat apresiasi dari teman dan kerabat dekat.
Lama kelamaan, banyak food stylist dan food blogger yang mulai menghubungi Ayu untuk memesan produk-produk keramiknya tersebut.
Seiring berjalannya waktu, perempuan kelahiran Jakarta, 1 Juli 1986, ini mulai mendapatkan banyak pesanan khusus, seperti dari restoran dan kafe-kafe ternama di Ibu Kota.
Sebelumnya Ayu merupakan lulusan desain industri dan membuat ia paham akan desain produk.
Baca juga : Hong Kong Arts Month 2018, Seniman Jepang Pun Turut Serta Pamerkan Karya Seni Jalanan
Saat itu, aktivitasnya banyak berkutat dengan ide dan lebih menggunakan perangkat komputer, lebih konseptual.
Yang ia lakukan ialah mengajukan ide ke klien, membuat konsep, tapi yang mengerjakan orang lain.
Hal tersebut membuat Ayu jenuh dan berpikir untuk membuat sesuatu dengan tangannya sendiri.
Kemudian, Ayu ikut kelas membuat keramik. Sampai akhirnya memutuskan jadi pembuat keramik.
Baca juga : Renovasi Toilet Nggak Ganti Keramik, Hasilnya Out of The Box
Ayu menceritakan mengenai keramiknya, tiap desain keramiknya terdapat bagian-bagian yang tidak diwarnai.
Hal ini dimaksudkan untuk menonjolkan warna alami tanah liat ketika sudah dibakar.
Tanah liat yang digunakan juga didatangkan langsung dari Sukabumi karena kualitasnya yang sudah tidak diragukan lagi.
Ia mengerjakan semuanya sendiri dan semuanya dikerjakan di garasi rumah.
Baca juga : Di Tuban, Tanah Liat Disulap Menjadi Makanan yang Katanya Bagus Untuk Pencernaan
“Karena saya membuatnya dalam jumlah yang tidak banyak, maka tidak banyak juga produksi barangnya,” imbuhnya.
Mimpi selanjutnya Ayu ingin menginisiasi workshop di mana orang bisa belajar keramik dari nol.
“Saya ingin membuat seri workshop dengan tujuan agar orang-orang yang berpartisipasi bisa mempelajari keterampilan teknis.
Mudah-mudahan, setelah workshop, mereka bisa menguasai teknik-teknik dasar keramik.
Saya juga ingin orang-orang yang membeli atau menggunakan tableware dari keramik dapat lebih mengapresiasi apa yang mereka gunakan,“ ujar dara cantik ini.
Baca juga : Desainer Rudy Chandra Merambah Pasar Digital Untuk Bantu Para Pengrajin Lokal Indonesia
“Saya melihat sudah mulai ada ketertarikan yang cukup besar dari anak muda di Indonesia.
Namun, untuk terjun menjadi perupa keramik itu harus merasakan panggilan dari dalam jiwa.
Perlu usaha yang besar dan kecintaan yang juga sangat besar, bahkan kalau perlu melebihi cinta ke pacar sendiri.
Harus punya passion yang besar karena tantangannya juga besar.
Untuk pemula, harus bisa bertemu dan ngobrol sama mereka-mereka yang sudah lebih berpengalaman di bidang ini,” jelas Ayu Larasati. (*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya