Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
Grid.ID - Konser eksklusif 'Larut Dalam Harmony' yang digelar di The Kasablanka Hall, Kamis (4/5/2018) malam berlangsung begitu meriah.
Ratusan penonton terlihat memadati hall dan turut larut dalam balutan konser yang dikemas dengan apik.
Konser ini menampilkan dua band legendaris yakni Padi Reborn dan Dewa 19.
Penampilan dari Padi Reborn yang menjadi pembuka dalam konser ini.
(Baca Juga Opick Katakan Dirinya Ikon Poligami )
Rupanya momen ini merupakan momen bersejarah bagi Padi Reborn dan Dewa 19.
Pasalnya, setelah berpuluh-puluh tahun berkarya, baru kali ini keduanya dipersatukan dalam satu panggung.
"Malam ini adalah malam yang sejarah. PADI bisa sepanggung dengan dewa 19. Ini bahkan panggung pertama PADI dan Dewa dalam sejarah," ungkap vokalis Padi Reborn, Fadly disela-sela aksi panggungnya.
Kesempatan ini rupanya juga diakui Fadly, sebagai simbol perayaan kembalinya band Padi Reborn setelah tujuh tahun lamanya vakum di dunia musik Tanah Air.
"Malam ini adalah sejarah. Setelah tujuh tahun akhirnya kami kembali," ungkap Fadly lagi.
Tak hanya Fadly, Piyu juga sempat menunjukan kepiawaiannya dalam hal memainkan senar gitar.
Ia membawakan satu lagu andalan dari bandnya itu yakni 'Harmoni' hanya dengan iringan gitarnya.
(Baca Juga Bingung Mau Makan Apa? Mending Bikin Omelet Cabai Hijau yang Menggoda!)
Penonton yang hadir pun seakan terbius oleh petikan suara gitar yang dihasilkan dan turut bernyanyi bersama.
"Tak ada lagi sebutan baladewa atau pun sobat Padi di sini, kita melebur menjadi generasi 1990-an," tutur Piyu sambil terus memainkan gitarnya.
(Baca Juga Jadi Co-produser, Abimana Aryasatya Rela Naik Ojek ke Lokasi Syuting)
Setelahnya Padi Reborn membawakan beberapa lagu andalan mereka diatas panggung seperti 'Semua Tak Lagi Sama', 'Seperti Kekasih', 'Sesuatu yang Indah', dan masih banyak lagi.
(Baca Juga Resmi Berpisah dari Gracia Indri, David Noah Santai Saja...)
Konser yang disuguhkan benar-benar membuat seluruh penonton bernostalgia dan seolah ditarik kembali ke masa jaya mereka. (*)
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |