Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Salah satu suku Indian asli, Awa, diyakini suku paling terancam di dunia menurut LSM Survival International.
Bersinergi dengan alam, suku Awa tinggal di pedalaman hutan Amazon.
Perjuangan suku pedalaman Amazon untuk bertahan hidup ini dimulai ketika mereka didorong ke ambang kepunahan oleh kolonial Eropa yang berbondong-bondong datang ke Brasil pada abad ke-16.
Sejak saat itu, para petani dan peternak berusaha untuk merampas lahan suku Awa untuk ditanami berbagai tumbuhan.
Gambar-gambar yang diambil oleh National Geographic itu menunjukkan bagaimana suku Awa hidup dengan rendah hati di alam.
Mereka membersihkan diri di aliran sungai, memakan hasil buruannya sendiri – seperti rusa atau armadillo, mengenakan ‘pakaian’ dari kulit hewan, dan tidak tersentuh dunia modern atau teknologi sama sekali.
Anak-anak bermain dengan monyet-monyet liar sementara sang ibu menyusui hewan-hewan tersebut hingga mereka tumbuh dewasa.
Kini, para penebang liar dan penambang emas pun tergoda menghasilkan uang dari Amazon.
Juru kampanye lingkungan mengatakan mereka terus-menerus terancam oleh penebang liar, penambang dan pengedar narkoba yang ingin pindah ke tanah itu.
Rekaman langka telah dirilis dengan harapan untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman yang dialami suku Awa oleh penebang liar di hutan hujan Amazon.
Rekaman itu direkam oleh seorang anggota suku tetangga, Guajajara, yang bertujuan untuk melindungi masyarakat adat yang terisolasi di wilayah tersebut.
Rekaman dirilis kemarin ketika mereka memperingatkan ancaman yang meningkat terhadap suku tersebut karena penebang yang mendekati tempat perburuan tradisional mereka.
"Kami berharap film ini menghasilkan sesuatu yang positif," kata Flay Guajajara, yang mengambil gambar saat sedang berburu dan merilisnya melalui platform Mídia Índia.
"Kami berharap itu membuat dampak di seluruh dunia untuk membantu melindungi orang-orang kami dan hutan kami," kata Gujara.
Sebuah rekaman luar biasa dari perburuan suku terasing di hutan hujan Amazon pun muncul di tengah kekhawatiran mereka bisa dihancurkan oleh penebangan, dilansir dari Daily Mirror, Selasa (23/7/2019).
Dalam klip panjang, seorang pria bertelanjang dada dari suku Awa dapat terlihat mengendus parang sebelum muncul untuk berbalik dan melihat orang yang merekamnya.
Tetapi hanya beberapa detik kemudian dia dan yang lainnya berdiri di sampingnya berbalik dan melarikan diri.
Pemerintah Brasil telah berupaya untuk melindungi dan melestarikan suku-suku terasing di Amazon.
Pada 1982, mereka menerima pinjaman 900 juta dollar AS dari Bank Dunia dan Uni Eropa terkait program tersebut.
Sayangnya, hingga kini, masih banyak anggota suku yang dibunuh oleh masyarakat tanpa adanya intervensi pemerintah.
Karena itu jika dibiarkan, suku Awa bisa benar-benar punah.
Laporan dari National Geographic menyatakan bahwa pergerakan suku asli Amazon ini hanya terbatas pada inti hutan.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id pada Sabtu (14/12/21019), kini hanya ada 600 dari mereka yang tersisa.
Namun beberapa anggota suku Awa sudah memberanikan diri untuk keluar dari hutan dan pindah ke desa-desa modern yang lebih aman.
Seratus di antaranya benar-benar belum pernah melakukan kontak dengan dunia luar.
Kini, anggota suku ini hidup selaras dengan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Sadis! Perkara Jual Beli Knalpot, Seorang Mahasiswa di Yogyakarta Dibakar Hidup-hidup oleh Temannya
Mereka kemudian menjalani gaya hidup yang lebih menetap dan bertindak sebagai penghubung antara sukunya dengan orang luar.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Intisari Online,Tribun Jatim,Nat Geo ,Daily Mirror |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |