Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Beberapa waktu belakangan, kasus hepatitis akut menghebohkan masyarakat.
Mengutip Tribunnews.com, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyebut sudah ada empat kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia.
Kini, masih dilakukan pemeriksaan dan verifikasi dari dinas terkait di seluruh wilayah.
"Iya (masih 4 kasus), belum ada tambahan karena masih dalam pemeriksaan dan verifikasi dari dinkes kabupaten kota, karena kan laporannya berupa sindrom kuning," kata Nadia, Senin (9/5/2022).
Kementerian Kesehatan RI kini sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Berikut ini gejala yang ditemukan:
- Mual
- Muntah
- Diare berat
- Demam
- Kuning
- Kejang
- Penurunan kesadaran
Di tengah kondisi ini, ternyata juga beradar kabar tidak bisa dipertanggungjawabkan yang menyebutkan hepatitis akut misterius disebabkan oleh vaksin Covid-19.
Penyakit yang menyerang anak-anak di seluruh dunia ini disebut karena adenovirus dari vaksin AstraZeneca.
Bahkan, informasi tersebut sudah beredar ke berbagai grup Whatsapp, Facebook dan media sosial.
Alhasil memicu kekhawatiran para orangtua, bukan?
Di sisi lain, isu ini juga menghambat program vaksinasi Covid-19 yang masih berjalan di berbagai daerah di Indonesia.
Menanggapi kehebohan ini, pakar kesehatan yang aktif berbagai edukasi di media sosial, dr. Adam Prabata buka suara.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, perlu ditekankan bahwa virus hepatitis A, B, C, D dan E yang merupakan penyebab tersering akan terjadinya penyakit hepatitis, tidak ditemukan pada kasus hepatitis akut misterius yang terjadi baru-baru ini.
Sejauh ini, WHO masih menduga bahwa pemicunya adalah human adenovirus tipe 41, SARS-Cov-2, dan berbagai hal lainnya masih diteliti.
Mengenai kaitannya dengan vaksin Covid-19, Adam mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut sejauh ini.
"Tidak ada bukti bahwa vaksinasi Covid-19 menyebabkan terjadinya hepatitis akut misterius pada anak," katanya seperti dikutip dari Instagram miliknya.
Adapun alasannya adalah karena mayoritas anak yang mengalami penyakit tersebut belum divaksinasi Covid-19, menurut data dari WHO.
Lebih lanjut, 75 persen kasus hepatitis akut misterius di Inggris juga terjadi pada anak usia di bawah lima tahun.
Yang mana diketahui bahwa kelompok tersebut belum mendapatkan vaksinasi Covid-19, jenis apapun.
Dokter Adam terang-terangan membantah isu adenovorus dari vaksin AZ sebagai pemicu hepatitis akut misterius.
"Bukan, Adenovirus dari vaksin AstraZeneca tidak berhubungan," katanya.
Sebab tipe adenovirus antara kedua hal tersebut berbeda.
Hepatitis akut misterius disebabkan oleh adenovirus tipe 41.
Sedangkan, AZ menggunakan adenovirus simpanse tipe Y25 yang telah dihilangkan gen E1 dan E3.
Hal tersebut menyebabkan adenovirus yang terdapat pada vaksin AZ tidak dapat melakukan replikasi atau memperbanyak diri.
Itulah penjelasan kuat atas isu yang beredar jika vaksin Covid-19 seperti AZ memicu penyakit hepatitis akut.
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |